Musrengbangwil Eks Kresidenan Pekalongan Jawa Tengah dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Tengah H. Ganjar Pranowo dan didampingi Wakil Gubernur H. Taj Yasin di Pendopo Pemkab Batang. Sejumlah Perwakilan Kab/Kota yang dihadiri oleh Bupati/Walikota Se Pantura Barat dan Kepala OPD Kab/Kota serta perwakilan dari organisasi partai politik, forum anak, forum pendidikan dan forum kesehatan, serta organisasi profesi. Rabu (13/03/2019).
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo menjelaskan bahwa musrengbangwil itu bukan bagi-bagi uang, tapi ini untuk menyelesaikan masalah dan masukan dari perwakilan kab/kota. Masukan dari perwakilan yang hadir diharapkan bisa diantisipasi, salah satunya adalah aspek lingkungan adalah masalah rob, karena intrusi air laut dan abrasi, walaupun tidak terlalu berat untuk bencana di pantura, maka tetap waspada dan menata tata ruang wilayah.
Bonus demografi ternyata sudah kita dapatkan, terutama pada usia produktif, bagaimana cara agar usia produktif di jawa tengah memiliki ketrampilan dan life skill semakin bertambah.
Saat memberikan sambutan, gubernur juga menyampaikan aduan dari masyarakat melalui media sosial, baik itu pengaduan masalah Penerangan Jalan Umum (PJU), masalah ketersediaan air, jembatan putus di warungasem batang, jalan berlubang dan rusak, apakah ini kewenangan pemkab batang, lanjut Ganjar itu tidak mesti, bahwa kita harus menyiapkan sistem untuk respon cepat atas pengaduan masyarakat.
Selain itu pengaduan dari Kabupaten Pekalongan, warga pesisir pekalongan agar warga dan komitmen pemkab untuk menanam mangrove, bagaimana penanganan air rob dan juga jalan yang rusak.
Warga Pemalang juga melaporkan terkait jalan rusak di wilayahnya, galian C bagaimana pak gubernur, agar tidak banyak illegal namun memiliki ijin. Kalau sudah hujan mesti rusak jalan dan drainase juga kurang terawat.
Kabupaten Tegal, jalan utama Tegal Bumiayu perlu penerangan, karena kalau malam hari gelap. Untuk Kabupaten Brebes jembatan plompong di Sirampog yang ambruk dan sekarang sudah di perbaiki, tebing kali babakan kondisi kritis, tanggul sungai cisanggarung belum diperbaiki. Kalau terkait wewenang maka tugasnya berkomunikasi di laporkan baik-baik dan diselesaikan bersama-sama, mari perbaiki sistem ini, inilah manfaat adanya musrengbangwil.
Ganjar menambahkan, bahwa setiap musrengbangwil di beberapa titik harus ada pameran produk dan inovasi penanggulangan kemiskinan, ini dimaksudkan agar produk itu selalu ditampilkan dan daerah lain bisa bertukar pengalaman.
Inovasi produk umkm yang sudah ditampilkan untuk di kembangkan inovasinya, produknya biar kreatif termasuk berkualitas, dan ini perlunya komitmen kuat pimpinan daerah termasuk pengangarannya.
Sebelum diskusi dengan peserta musrengbangwil melakukan video conference dengan warga di Kabupaten Batang, dari berbagai perwakilan di hadirkan di desa tambakboyo sebagai desa smart village. Kades tambakboyo menyampaikan perihal prestasi desanya, Kades juga menyampaikan transparansi APBD Desa dan di Website Desa, klik http://tambakboyo-batang.desa.id/
Kades tambakboyo juga menyampaikan potensi bahwa ada pemuda pelopor tingkat nasional dengan memotivasi warganya untuk budidaya kopi, pengolahan dan pemasaran produk kopi. Kelebihan kopi desanya adalah robusta wine. Kendalanya adalah alat untuk mengolah kopi basah dan kopi kering untuk di desanya. Untuk jualan sementara lewat online, dan pemasaran tradisonal.