Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Menempel Media Promosi di Pohon dan Dipaku

Diperbarui: 6 November 2018   12:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

pmi-blora.blogspot.com

Setiap pohon yang tumbuh di jalan protokol, jalan provinsi, jalan Kabupaten, hingga jalan Desa dipastikan ada tangan-tangan jahil yang sengaja memasak media promosi di batang pohon, bahkan lebih sering dipaku media promosinya. Mereka yang memasang seolah-olah tidak takut dan tidak merasa salah, bahkan sebagaian calon legislatif, dimana spanduk promosinya pun terkadang ada yang dipasang di pohon kokoh dan dianggap strategis, disamping murah, mudah dan efektif dilihat oleh setiap pengguna jalan. 

Fenomena menempelkan media promosi dibatang pohon lalu dipaku, sepertinya terjadi hampir merata di sejumlah daerah di Indonesia, mereka yang memasang ini mendapatkan sejumlah koin sebagai pengganti upah lelah, bila tidak ada penertiban, maka menjadi angin segar bagi pelaku dan perusahaan yang memanfaatkan media promosi di pohon tersebut. 

Pengamatan penulis di lapangan, beberapa ruas jalan provinsi, Kabupaten dan Nasional terlihat nampak jelas banyak media promosi baik dari mulai tawaran kursus komputer, aneka discount beli produk kendaraan, hingga promosi even kegiatan tertentu. 

Kalau jasa kuras WC mungkin sering menempelkan media promosinya di tiang listik, atau tiang telpon, mereka membawa kertas dan lim dan langsung dipasang, dia tidak memikirkan apakah itu masuk pelanggaran atau tidak, asal tidak ada yang protes, baginya itu hal yang biasa dan dianggap lazim. 

Berbeda dengan Kabupaten/Kota yang ketat terhadap siapapun yang memasang media promosi tanpa izin maka akan ditelpon perusahaan dimana memasang sembarangan, sehingga ada efek jera dan mereka memilih patuh terhadap kebijakan daerah tentang penempelan media promosi yang baik dan benar dan membayar retribusi. 

Bila Pemerintah daerahnya membiarkan dan tidak memberikan ruang untuk menempel media promosi dengan baik maka wajah kota akan tampak tidak rapi dan bersih. 

Sebenarnya entah siapa yang duluan yang memulai perilaku menempelkan media promo ke pohon dengan dipakui, yang jelas sepertinya tidak ada yang mau berhenti dalam melakukan tindakan keji terhadap pohon-pohon yang sangat berjasa pada manusia. 

Pohon-pohon mensuplai udara segar agar manusia tidak melulu hanya menghirup udara kotor dan tercemar, memperkuat struktur tanah agar tidak mudah longsor dan terkikis air hujan, hingga memberikan pemandangan asri dan indah. Pohon-pohon juga jadi tempat favorit bagi manusia dan hewan untuk berlindung dari panas dan teriknya sinar matahari.

LSM pemerhati lingkungan dan masyarakat sudah saatnya anda bergerak untuk isu-isu ini, jangan sampai tangan-tangan jahil menempelkan media promosi di tubuh pohon tersebut, disamping tidak menarik dilihat, juga menjadikan kualitas pohon itu sendiri tidaklah mulus, dan dampaknya pertumbuhan pohon pun terganggu. 

Ayo akhiri semua tindakan yang jelek ini, dan pesan bagi perusahaan yang mau pasang iklan, jangan diulangi lagi, sudah saatnya tidak memasang media promosi perusahaan dengan memaku pohon, termasuk kepada para caleg untuk tidak melanggar aturan yang sudah ditetapkan, dimana caleg dilarang untuk memasang gambar dan media promonya lewat paku di pohon. 

Pemerintah Daerah sudah saatnya penegakan terhadap pihak-pihak tertentu yang melakukan pelanggaran ini, jangan dibiarkan mereka berbuat semaunya, negara ini adalah negara hukum dan setiap yang melanggar harus diberi tindakan sesuai dengan pelanggarannya. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline