Apresiasi buat Pertamina Jateng DIY terlihat di twitternya untuk mendukung kelancaran mudik, PT Pertamina (Persero) MOR IV Jateng DIY, menyediakan sekitar 200 motoris kemasan yang dipersiapkan pada keadaan darurat. #PertamaxPenuhBerkah #KioskPertamax @pertamina #Mor4sik #mudik2018.
Penulis bisa membayangkan bagaimana nasibnya pemilik kendaraan saat BBM nya habis di perjalanan sedangkan lokasi SPBU nya jauh, jika beli ada saja dengan biaya 2x lipat dari harga di SPBU pun mereka siap beli, tapi sayangnya warga yang beli lewat derigen atau gembes untuk naruh BBM. Mereka jual eceran dengan margin tertentu dalam botol 1 literan, dan potensi eceran BBM ini akan laris saat mudik lebaran.
2 tahun yang lalu ketika Tol Brexit (Brebes Timur) dioperasionalkan semua kendaraan tertuju ke lokasi tersebut, akhirnya macet yang tidak terselesaikan hingga beberapa jam, semua akses dibeberapa jalur Desa pun ikut macet bahkan jalur alternatif atau jalur tikus pun nyaris macet.
Imbasnya adalah beberapa orang tidak memprediksikan kalau BBMnya cukup, namun ternyata habis, mereka harus mencari BBM mobil atau motornya, yang terjadi harga eceran tidak wajar, per liter bisa tembus Rp 30 ribu hingga Rp 50ribu, mereka jual karena menunggu di antrian SPBU Saja butuh puluhan jam untuk mengantri dan dibatasi.
Melalui pengalaman yang terjadi di dua tahun yang lalu inilah, menjadi pelajaran yang berharga bagi pemgambil kebijakan, mereka mengantisipasi mudik lebaran di tahun ini, dengan berbagai intervensi, salah satunya PT Pertamina Jateng DIY untuk menyediakan 200 motoris yang diperuntukkan untuk kelancaran mudik ditahun 2018.
Bahkan sekarang masing-masing Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sudah mulai menyiapkan tenaga kesehatan sesuai jadwal yang sudah ditetapkan dan mereka tersebat di sejumlah titik untuk menyambut para pemudik di tahun 2018. Posko kesehatan tampak jelas terutama kesiapsiagan layanan mudik 2018 seperti RSUD, RS Swasta maupun Layanan Puskesmas maupun di posko jaga kesehatan.
Bahkan ada beberapa personil kesehatan yang menggunakan motor dengan piranti dibelakang motor sudah ada tempat obat-obatan bila suatu saat ada pemudik yang mengalami kecelakaan dan lokasi yang dituju harus mengendarai kendaraan roda dua. Jika pakai ambulance khawatir nanti macet dan ini upaya untuk mengurangi angka kematian akibat kecelakaan lalu lintas.
Selamat buat para petugas yang telah berupaya untuk membantu kelancaran mudik 2018, sukses untuk anda. Salam kompasiana.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H