Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

TBC itu Bakteri, Bisa Menular Lewat Ludah atau Dahak, Gunakan Masker

Diperbarui: 27 Maret 2018   11:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

TB Hentikan/Doc dinkes.lumajangkab.go.id

Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, Anung Sugihantono mengatakan penularan Tuberkulosis (TBC) sangat cepat melalui udara. Bagi penderita diharapkan selalu melakukan pemeriksaan dan pengobatan sampai tuntas.

"TBC ditularkan melalui udara. Percikan ludah atau dahak yang dikeluarkan menjadi media penularan yang sangat cepat di dunia ini," kata Anung pada temu media Hari TBC Sedunia yang dilaksanakan di Stasiun Jakarta Kota, Rabu (21/3) kemarin. 

TBC sebagai sebuah penyakit yang sudah ada sejak tahun 1.800. Anung menambahkan, penyebabnya adalah sejenis bakteri, yakni mycrobacterium tuberculosis

"Sebenarnya obatnya sudah diketahui, namun proses penyembuhannya lama antara 6-8 bulan," tambah Anung.

Anung menjelaskan persoalannya bukan hanya pada bagaimana menemukan penyakit, tapi mengobati sampai sembuh. Dalam hal ini pemerintah mengimbau para orang tua jangan melewatkan imunisasi BCG untuk mencegah penyakit TBC untuk anaknya. Upaya lain yang dilakukan pemerintah adalah dengan Gerakan Temukan, Obati Sampai Sembuh (TOSS) TBC.

"Gejalanya batuk sekitar dua minggu atau lebih, keluar keringat dingin setiap saat tanpa penyebab yang jelas, demam tidak terlalu tinggi, nafsu makan dan berat badan menurun. Ini yang disebut TBC," jelas Anung.

Penularan TBC melalui udara akan sangat rentan terjadi di ruang publik seperti stasiun. Dari berbagai penelitian akan ada puluhan ribu kuman yang keluar dari batuk dan bersin. Oleh karenanya Anung mengimbau asyrakat untuk menggunakan masker di tempat-tempat umum dan senantiasa berperilaku hidup bersih dan sehat.

Diakui Anung, pemeriksaan dahak pasien suspek TBC kadang sulit dilakukan. Padahal itu perlu dilaksanakan untuk dapat mencegah dan mengobati penyakit tersebut. Meski demikian, ada jenis pemeriksaan selain periksa dahak, yaitu melalui rontgen namun angka sensitifnya lebih rendah karena banyak penyakit yang mirip dengan TBC.

"Kita punya TCM (tes cepat molekular) yang mampu melakukan pemeriksaan dalam waktu 90 menit untuk kemudian bisa dilakukan pengobatan. Kita pemerintah sudah melakukan berbagai upaya dan kami harus menemukan lebih banyak lagi," kata Anung.

Temu media ini digelar dalam rangka mensosialisasikan kegiatan pencegahan dan pengobatan TBC, terutama bagi masyarakat ditekankan selalu mengecek kesehatan. Temu media ini juga dilaksanakan sebagai rangkaian acar Hari TBC Sedunia yang acara puncaknya akan digelar di Monumen Nasional pada Sabtu (24/3). ( BU )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline