Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Pentingnya Produk Halal di Negara Muslim dan Non Muslim

Diperbarui: 12 Maret 2018   08:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sertifikasi Halal/doc viva.co.id

Bagi warga Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah Muslim mungkin saat mengkonsumsi makanan yang halal thoyyiban menjadi dasar utama pilihannya ketika mau di konsumsi, wajar jika seiring dengan pertumbuhan pelanggan muslim, kesadaran akan produk halal semakin meningkat.

Sementara ini yang dinamakan dengan Industri halal di Indonesia masih berkutat pada sertifikasi halal produk atau merek belum memperhatikan pergerakan barang sampai ke tangan pelanggan.

Tingginya permintaan domestik akan produk halal dan terbukanya pasar Asean dan internasional mendorong industri halal nasional perlu memperhatikan bukan hanya sisi merek tetapi juga bagaimana produk sampai ke tangan pelanggan. 

Namun produk yang halal thoyyiban ini yang harus dipahami oleh semua muslim saat mau dikonsumsi, yang dinamakan halal berarti produknya itu diijinkan  karena cara penyembelihannya sesuai syariat islam trntunya dengan membaca niat menyembelih yakni bismillahirrohmanirokhim, lalu penyembelih ini orang muslim, dan cara penyembelihan tidak menyiksa hewan yang akan disembelih. 

Sedangkan thoyyiban berarti hewan yang mau disembelih itu harus sehat, ada jaminan mutu tidak hewan tiren, tempat penyembelihan harus hygenis, cara pembersihan hewan harus bersih baik itu pada hewannya juga pada sanitasinya. Sehingga makna halal thoyyiban ini mengandung maksud secara kesehatan itu sudah terpenuhi, secara syariat islam juga terlaksanakan dengan baik. 

Wajib bagi kita dalam membeli hewan sembelihan seperti ayam potong yang dipasar, kita harus mengamati bagaimana proses penyembelihannya, jika ragu untuk membelinya karena berbagai faktor baik syariat maupun cara membersihkannya maka anda disarankan membeli hewan yang hidup, lalu dipotong sendiri dirumah dan diolah sendiri. 

Belilah hewan potong dari jagal ustad atau orang muslim yang menurut anda saat dipotong dia benar-benar mengucapkan bismillahirrohmanirrokhim, dan anda menyaksikan sendiri saat dia mau menyembelih hewan yang dipotong tersebut,  jika seorang pemotong hewan yang menyiksa hewan yang dipotong sebelumnya, maka baginya berdosa dan akan diminta pertanggungjawabannya kelak di alam akhirat. 

Pasar produk halal sebenarnya sangat potensial, karena Penduduk muslim dunia tahun 2012 ada 1,8 billion, yang tersebar disejumlah negara  yakni di Asia ada Indonesia, Malasyia, Brunai Darussalam, Bangladesh, dan beberapa negara di timur tengah, termasuk sekarang di belahan dunia seperti dieropa pun masih ada yang membutuhkan produk yang bersertifikasi halal. 

Bayangkan saja, ketika anda muslim, kemudian belajar di negara non muslim, maka mencari produk halal atau penjualnya adalah muslim tentunya sangat sulit, apalagi jika ingin konsumsi daging. 

Contoh yang mudah saja, saat anda bepergian ke bali, yang akan dilihat oleh anda bahwa produknya halal adalah satu ada branding bahwa pedagangnya muslim, ada tulisan masakan muslim, begitu pula saat anda berada di papua atau di daerah NTT yang penduduknya mayoritas non muslim, maka anda harus selektif betul didalam mencari warung muslim, karena lebih banyak warung non muslim tentunya. 

Perusahaan yang memproduksi barang dengan sertifikasi halal maka indistrinya dalam melakukan Proses mengelola pengadaan, pergerakan,
penyimpanan, dan penanganan material, ternak, dan persediaan barang setengah jadi baik makanan dan bukan makanan bersama dengan informasi terkait dan aliran dokumentasi melalui organisasi perusahaan dan rantai pasok yang patuh terhadap prinsip-prinsip umum syariah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline