Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Manasik Haji sebagai Bekal Ilmu bagi Calon Haji

Diperbarui: 11 Maret 2018   11:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Manasik Haji Bekal Ilmu Calhaj/Doc Pribadi

Setiap calon haji (calhaj) yang akan menjalankan ibadah haji, wajib mengikuti manasik haji, baik yang dilakukan oleh Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH), Bimbingan dari Kantor Urusan Agama (KUA) tingkat Kecamatan, maupun Kementrian Agama (Kemenag) tingkat Kabupaten. 

Manasik haji baik teori maupun praktek harus diikuti oleh semua calon haji, termasuk bagaimana diberikan pengetahuan agama tentang fiqih ibadah haji, misalnya tata cara berwudhu yang sesuai tuntunan di kitab fiqih yang diajarkan oleh para ulama. 

Mereka dikenalkan apa itu umroh, syarat rukun, wajib dan sunah umroh. Termasuk juga bagaimana tata cara pelaksanaan haji sesuai dengan tuntunan islam. 

Banyak calon jamaah haji yang mau menjalankan ibadah haji ini punya bekal ilmu yang cukup untuk menjalankan ibadah haji, padahal syarat wajib haji hanya sekali seumur hidup, sehingga bagi mereka yang sudah mendapatkan kesempatan dan panggilan haji dari Allah SWT dan porsi haji dari Pemerintah, maka mereka harus siap dengan segala konsekuensi baik itu ilmu haji, tenaga, bekal keuangan yang cukup, dan bekal bagi keluarga yang ditinggal di rumah juga harus dicukupinya. 

Memahami tuntunan haji dan umroh, tidaklah instan, karena mereka harus rutin belajar setiap minggu, minimal mengikuti 12 pertemuan teori dan praktek. Dengan bekal ilmu yang didapat maka akan mempermudah ketika menemukan permasalahan selama menjalankan ibadah haji. 

Calon jamaah haji harus belajar tentang apa saja  pelanggaran dam/denda, misalkan kenapa setiap haji tamatu damnya dengan mengganti 1 ekor domba yang biasanya dibayarkan nanti di tanah mekah, biasanya berkisar Rp 500 riyal sebagai ganti dam nusuk bagi mereka yang jamaah haji Indonesia. 

Rata-rata pelanggaran yang sering dilakukan oleh para calon jamaah haji adalah pelanggaran pada aurat, lepas kaos kaki dan sarung tangan bagi perempuan disaat mau berwudhu atau sesudah wudhu keluar dari kamar mandi, padahal yang bersangkutan itu sudah niat umroh atau haji. 

Bagi pria yang sering pelanggaran dam adalah menutup kepala dengan kain ihrom, atau kelihatan auratnya, termasuk potong kuku dan rambut. Terkadang ganti baju padahal baru niat umroh, atau belum selesai sai tapi fisiknya tidak kuat, lalu pulang ke maktab, bahkan pada saat thowaf mereka kentut ini jelas batal wudhunya, dan thowafnya tidak sah.

Selain diberikan pengetahuan haji, calon haji juga diberikan bekal pengetahuan perjalanan haji, agar mereka juga mengenal mata uang saudi arabia, mengenal nama tempat mustajabah di saudi arabia, dan juga mengenal tempat wisata saudi arabia, apa saja yang didapatkan bagi jamaah haji selama di saudi arabia, dan berbicara dengan sedikit percakapan bahasa arab.

Jagalah kesehatan selama sudah dapat panggilan haji, karena kesehatan sangatlah penting, periksakan kesehatan anda secara rutin dan obati bila ternyata sudah ketahuan penyakit yang diderita, sehingga fisik anda semakin terjaga dengan baik.

Berusahalah untuk tidak mengucapkan kata-kata kotor, rubahlah sikap dan watak anda sekarang juga, karena tabiat yang buruk di kampungnya, bisa menutup kemungkinan terbawa pada saat menjalankan ibadah di tanah suci.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline