Kali ini penulis ingin berbagi ilmu, dari Pengajian Rutin tiap rabu sore, di Masjid Agung Kabupaten Brebes yang dibacakan dan diterangkan oleh KH. Subhan Makmun dengan kitab Ihya Ulumuddin. Inilah beberapa intisari ngaji sore yang bisa tercatat oleh penulis. Rabu (21/02/3/2018).
Iblis beribadah ribuan tahun, lalu dicoba oleh Allah SWT apakah iblis ini patuh terhadap perintah sang maha pencipta , ternyata makhluk lain mau bersujud kecuali iblis yang masih merkungkung (tidak mau tunduk dan bersujud), karena iblis merasa punya perasaan yang tingi, sifat durhaka atau sombong inilah yang menjadikan iblis diberikan hukuman sesuai dengan kesombongannya. Padahal ciri-ciri orang yang Ilmunya bermanfaat adalah dirinya makin taqwa,makin santun,berakhlak,sopan dan dirinya makin merasa hina di hadapan Allah SWT. sedangkan ciri-ciri orang yang lmunya tidak bermanfaat adalah dirinya makin sombong dengan ilmu yang dimilikinya, makin tambah kejekannya pula. Dalam suatu maqolah dijelaskan ”Maniz dada ilman walam yazdad hudan lam yazdad minallahi illa bu'dan”(barang siapa tambah ilmunya namun tidak tambah pula petunjuknya(kebaikan)maka ia tidak tambah2 kecuali tambah jauh(dari Allah SWT).
Pada saat seseorang mendekati ajal sudah dekat, maka mampukah kita mengucapkan kalimat tersebut, disaat orangtua kita mau mendekati ajal maka kewajiban anak adalah segerakan untuk menuntun orangtuanya dalam mengucapkan kalimat Tauhid “La Ilaha Illallah”. Jika sudah teringat dan mampu membacakan kalimat terus, dipandu jangan sampai tergoda dengan kalimat lainnya, misalnya orangtua kita itu ingat dunia dengan mengucapkan ya budi...ya intan, ya sholeh... itu tanah yang disebrang rumah, nanti untuk anak saya, maka anak yang menuntun kalimat tersebut kepada orangtua, jangan sampai tergoda dengan harta, karena itu sedang diuji apakah saat ajal dicabut oleh malaikat dalam keadaan mengucapkan kalimat “La Ilaha Illallah” sehingga menghembuskan nafas terakhir dalam keadaan husnul khotimah atau sebaliknya.
Bila Anda saat tidur, biasakan sebelum tidur bacalah ayat kursi 1x, surah Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Naas 3x lalu tangan anda ditiupkan setelah selesai, tangan seraya memegang embun-nan dikepala dan wajah serta dada, insya Allah bila terkena bahaya yang menimpa pada saat tidurnya, tergolongan orang syahid.
Isiqomah atau perbuatan yang dilakukan dengan rutin dan penuh ikhlas dalam membaca kalimat tauhid ataupun kalimat asma allah maka akan menjadi kebiasaan yang dilakukan, bisa terjadi saat meninggal akan dimudahkan karena kebiasaan rutinnya tersebut.
Riya atau pamer menjadi cobaan setiap orang, bisa mengalahkan nilai kebaikan pada diri setiap orang, harusnya amaliyah orang tersebut tercatat sebagai amalan yang baik, malah bisa sebaliknya. Pesan Kyai, jangan senang dihormati secara fisik nanti menyebabkan muncul banyak penyakit ghurur seperti yang diriwayatkan oleh Imam Ghazali.
Ghurur adalah penyakit hati yang menimpa banyak orang di dunia ini, ghurur menurut bahasa artinya adalah tertipu daya, penyakit ghurur ini sangat membahayakan sekali sebab kebanyakan orang yang menderitanya tidak merasa bahwa mereka terserang penyakit ghurur ini.
Imam Ghazali telah membagi ghurur ini kepada empat golongan yakni pertama, golongan ulama yakni Seorang yang alim merasa bahwa ilmu itu adalah mulia, mengajarkannya kepada orang adalah perkara yang mulia pula, maka dia lalai dan tertipu daya dengan sibuk mengajarkan ilmu tanpa membekalkan amal ibadah dan mengamalkannya terlebih dahulu sebelum disampaikan kepada orang lain, ini adalah penyakit ghurur.
Kedua adalah ghurur abid maksudnya seseorang yang ingin di puji karena kedudukan atau kepangkatan, selalu melaksanakan ibadah sunah atau puasa sunah namun tidak mau melaksanakan wajib.
Ketiga adalah ghurur mengakui golongan orang sufi maksudnya mengakui sufi tapi tidak menjalankan syariat ulama pembesar sufi terdahulu, alquran dan hadits tidak menjadi pegangan.
Keempat adalah Golongan orang yang memiliki harta dan orang yang tertipu daya dengan dunia, maksudnya Seseorang yang menganggap bahwa harta dan uangnya yang mampu menyelamatkannya dan memuliakannya di permukaan dunia ini, harta merupakan pujaan dan ketinggian, memiliki harta berarti memiliki kebesaran dan kesenangan yang hakiki, sehingga lupa membayar zakat, menyantuni orang miskin, dan bisa berbuat sesuka hatinya.