Sebutan Demak Kota Wali menjadi branding bagi Kabupaten ini, wajar jika semua penjuru nusantara yang ingin ziarah walisongo mesti mengunjungi wisata religi ini.
Pemerintah Kabupaten Demak tak henti-hentinya merawat peninggalan para pejuang islam sehingga beberapa peninggalan ditaruh dimuseum dan ada juga yang bisa dilihatkan oleh umum, seperti gentong sunan kalijaga dikompleks makam kanjeng sunan kalijaga.
Tampak terlihat bentuk gentong yang diisi air dari sumber mata air dan bagiyang ingin merasakan air gentong dari peninggalan sunan kaijaga bisa langsung diminum dilokasi tersebut, sepertinya dari beberapa lokasi makam sunan, peninggalan sumur masih mengalir hingga kini dipelihara dengan baik oleh pengelolanya, walaupun setiap hari digunakan untuk kebutuhan wudhu atau dialiri ke sejumlah titik di kompleks makam, namun berkah sumut tersebut bisa dirasakan oleh penduduk sekitarnya.
Inilah bagian dari shodaqoh sumur yang bisa memberikan manfaat walaupun pemiliknya sudah wafat mendahului kita. Pahalanya mengalir sampai akhirat hayat kepadanya.
Demak wajar dikatakan sebagai kota wali, karena disinilah banyak situs peninggalan para walisongo yang dijadikan momentum sejarah yakni berdirinya masjid agung demak yang masih kokoh dan belum banyak perubahan atas bentuk dan isi didalamnya.
Suasana sangat berbeda bila kita berada didalam masjid agung ini, apalagi saat iqtikaf dimasjid, begitu nyaman dan tertib, pihak pengelola masjid betul-betul merawat kebersihan masjid dan juga memastikan agar jamaah tidak merasakan kehilangan barang bawaanya, termasuk memberikan space lokasi penerima amal dimana sipenerima harus berjejer bersama-sama sambil membacakan suara " Jariyah bu...pak...mugi-mugi barokah berkah umure lan ilmune dan seterusnya", karena sedikit terkoordinir dan tidak kasar terhadap peziarah sehingga para peziarah langsung memberikan amal berupa uang koin atau ribuan bahkan ada yang sepuluhribuan.
Itulah rejeki baginya, dan anehnya seyiap hari ada peziarah yang datang tiap waktu..salah satu peziarah masfuri mengatakan bahwa situs ziarah dikompleks sunan kalijaga tampak dipoles betul oleh pihak pariwisata Pemkab Demak, pasalnya ada lokasi pendaftaran, tempat menaruh sandal, dan lokasi toilet serta wudhu sudah dimanajemen dengan baik. Termasuk penataan pedagang kaki lima.
Di Kabupaten Demak peziarah bisa mengunjungi dua lokasi makam yakni di masjid agung demak yakni raden fatah beseta keluarganya, dan sunan kalijaga juga beserta keluarganya. Dua lokasi situs ini menyedot peziarah yang luar biasa.
Imbas ekonomi masyarakat akibat dua aitus ini meningkat tajam, seperti warga bisa membuka kios pakaian ataupun membuka bisnis kamar mandi dan juga toilet. Termasuk jika pagi-pagi jualan ponggol masakan untuk sarapan pagi bagi peziarah.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H