Lihat ke Halaman Asli

bahrul ulum

TERVERIFIKASI

Kompasianer Brebes Community (KBC) - Jawa Tengah

Rasa Jijik, Malu, Takut Sakit, Rasa Berdosa dan Tanggung Jawab, Dampak Pemicuan Stop BABS

Diperbarui: 27 Januari 2018   13:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mas Pur Fasilitasi Pemicuan Stop BABS/Foto Pur

Kali ini Inspirasi Penulis adalah ingin menceritakan sahabat penulis bagaiamana mereka berperan untuk merubah perilaku warga yang suka Buang Air Besar Sembarangan (BABs), kemudian mereka mau dan mampu untuk merubahnya. Tokoh seperti Pur dari sanitarian puskesmas jatibarang  inilah menginspirasi penulis untuk mau menggoreskan pena disiang hari sambil menikmati ayam penyet sambel ijo dengan minum teh anget manis kaligua. 

Ada 14 hari tim ini berpacu dalam semangat kerja, tanpa rasa lelah dan penuh keceriaan didalam memfasilitasinya. Begitu pula penerima sasaran yang sudah manula pun ikut terbawa arus metode pembelajaran yang digunakan. Kegiatan ini dinamakan Pemicuan Stop BABs di masyarakat. 

Tujuannya dari kegiatan "pemicuan" ini agar warga yang biasa membuang kotoran sembarangan merasaka jijik, rasa malu, rasa takut sakit, rasa berdosa dan rasa tanggung jawab yang berkaitan dengan kebiasaan BAB di sembarang tempat. Dan untuk membantu proses pemicuan tersebut digunakan beberapa komponen PRA seperti pemetaan, transek, alur kontaminasi dan simulasi lainnya. 

Pada proses ini fasilitator menyampaikan salah satu usaha untuk mencapai salah satu pilar dari Program Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat yang terdiri dari lima pilar yaitu :

  1. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
  2. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
  3. Pengolahan Air Minum Rumah Tangga (PAM-RT)
  4. Pengelolaan Limbah Padat (sampah) di Rumah Tangga.
  5. Pengelolaan Limbah Cair  di Rumah Tangga.

Fasilitator menyusun jadwal sesuai dengan lokasi desa, pihak desa diharapkn nantinya mengundang warganya sesuai dengan kriterianya yakni tidak memilili jamban, masih mau buang air besar sembarangan dan harus mengikuti kegiatana ini dengan tepat dan sampai akhir.   

Fasilitator memulai dengan kegiatan pemetaan dilanjutkan dengan transek, alur kontaminasi, kemudian ke pemetaan lagi, atau memulainya dengan transek, kemudian ke pemetaan, transek lagi, dan seterusnya.

Jadwal Pemicuan Stop BABS Puskesmas Jatibarang/Doc Pur

HAL -- HAL YANG HARUS DIPICU DAN ALAT PEMICU YANG DIGUNAKAN

(selain pemetaan wilayah BAB) DOKPRI

Pemicuan Lewat FGD/Doc Pur

LANGKAH -- LANGKAH FASILITASI DI MASYARAKAT

Tim fasilitator ingin melihat" kondisi sanitasi dari kampung ini. Tim bukan untuk memberikan penyuluhan apalagi memberikan bantuan. Tim hanya ingin melihat dan mempelajari bagaimana kehidupan masyarakat, bagaimana masyarakat mendapat air bersih, bagaimana masyarakat melakukan kebiasaan buang air besar, dan lain-lain.

Untuk menghilangkan "jarak" antara fasilitator dan masyarakat sehingga proses fasilitasi berjalan lancar, di lakukan pencairan suasana. Pada saat itu temukan istilah setempat untuk "tinja" (misalnya tai, dll) dan BAB (ngising dll)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline