Dakwah Islam mengajarkan bahwa Allah SWT mengatur segala sesuatu dalam kehidupan manusia, termasuk kesulitan dan ujian yang dihadapi. Ujian dan kesulitan dalam hidup memiliki tujuan yang mulia dan mendalam. Berikut adalah beberapa alasan mengapa Allah mungkin menyulitkan hidup seseorang, beserta sumber dari Al-Qur'an dan hadits:
1. Ujian untuk Meningkatkan Iman: Kesulitan hidup merupakan ujian dari Allah untuk menguji keimanan dan keteguhan hati seseorang. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
"Apakah manusia itu mengira bahwa mereka dibiarkan (saja) mengatakan: 'Kami telah beriman', sedang mereka tidak diuji lagi?" (QS. Al-Ankabut: 2-3).
2. Sebagai Penghapus Dosa: Kesulitan yang dialami bisa menjadi penebus dosa-dosa seseorang. Rasulullah SAW bersabda:
"Tidak ada musibah yang menimpa seorang Muslim, baik berupa kelelahan, sakit, kekhawatiran, kesedihan, gangguan, bahkan duri yang menusuknya sekalipun, kecuali Allah akan menghapus sebagian dari dosa-dosanya karena hal itu." (HR. Bukhari dan Muslim).
3. Untuk Mengingatkan Manusia agar Kembali kepada Allah: Terkadang kesulitan hidup adalah peringatan agar manusia kembali kepada Allah dan memperbaiki diri. Dalam Al-Qur'an disebutkan:
"Dan sungguh, Kami telah mengutus (rasul-rasul) kepada umat-umat sebelum engkau (Muhammad), lalu Kami siksa mereka dengan kesulitan dan penderitaan agar mereka memohon (kepada Allah) dengan kerendahan hati." (QS. Al-An'am: 42).
4. Menguatkan Mental dan Karakter: Ujian hidup membentuk pribadi yang lebih kuat dan sabar. Allah berfirman:
"Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. Maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah bekerja keras (untuk urusan yang lain)." (QS. Al-Insyirah: 6-7).
Dalam Islam, kesulitan bukanlah tanda bahwa Allah tidak menyayangi hamba-Nya, melainkan sebuah sarana untuk menguji, memperbaiki, dan meningkatkan derajat seseorang di hadapan-Nya. Setiap ujian disertai janji bahwa Allah tidak akan membebani seseorang melebihi kemampuan mereka:
"Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya." (QS. Al-Baqarah: 286).