Lihat ke Halaman Asli

Pena Syiar

Kelompok 7 / Micro Tabligh / Mahasiswa Komunikasi dan Penyiaran Islam Institut Agama Islam Negeri Metro

Memaksimalkan Ibadah dengan Mengamalkan Sunnah-Sunnah Berwudhu

Diperbarui: 17 Oktober 2024   00:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi (Sumber: pexels/Konevi)

Wudhu bukan hanya tentang membasuh anggota tubuh sebelum shalat, tetapi juga sebuah amalan yang memiliki banyak keutamaan. Selain rukun-rukun yang wajib dipenuhi, terdapat sunnah-sunnah dalam berwudhu yang dianjurkan untuk dilakukan. Melaksanakan sunnah-sunnah ini tidak hanya menyempurnakan ibadah wudhu, tetapi juga menghadirkan pahala tambahan dan mendekatkan diri kepada Allah.

Namun, beberapa di antara sunnah-sunnah tersebut seringkali terabaikan atau belum banyak diketahui oleh sebagian umat Islam. Artikel ini akan membahas berbagai amalan sunnah dalam wudhu, bagaimana cara melaksanakannya, serta manfaat dan keutamaannya dalam kehidupan sehari-hari. Berikut sunnah-sunnah yang dapat diamalkan untuk memaksimalkan ibadah seorang muslim diantaranya:
1. Membaca basmalah sebelum mengambil air untuk membasuh muka sambil niat berwudhu.
2. Membasuh kedua telapak tangan sampai pergelangan, dicuci dengan air yang suci 3x (tiga kali).
3. Berkumur.
4. Istinsyaq (menghirup air ke dalam hidung). Sunnahnya adalah mengeraskan berkumur dan istinsyaq bagi yang tidak puasa, dan makruh bagi yang sedang berpuasa. Berkumur dan istinsyaq dilakukan 3x.
5. Istinsaar (membuang air dari hidung) dengan meletakkan jari telunjuk dan ibu jari tangan kiri di atas hidung. Jika dalam hidung terdapat kotoran yang keras, hendaklah dikeluarkan dengan jari kelingking tangan kiri.
6. Mengusap kedua telinga bagian luar dan dalam hingga gendang telinga. Dalam mengusap telinga, harus menggunakan air yang baru, bukan air yang habis digunakan mengusap kepala.
7. Merenggangkan jari-jari kedua tangan dan kaki agar air bisa masuk ke sela-sela jari. Caranya pada tangan ialah meletakkan bagian dalam pada salah satu telapak tangan di atas telapak tangan yang lain sambil memasukkan jari tangan pada tangan lainnya. Pada kaki, caranya adalah meletakkan jari-jari tangan kiri di antara jari-jari kaki, dimulai dari jari kelingking kaki kanan dan berakhir pada kelingking kaki kiri.
8. Menggerakkan cincin agar air sampai pada bagian bawah jari.
9. Mendahulukan anggota kanan ketika membasuh kedua tangan dan kaki.
10. Memulai dengan ujung anggota, yaitu membasuh wajah mulai dari bagian atas ke bawah, membasuh kedua tangan mulai dari jari-jari hingga siku, mengusap kepala mulai dari tempat yang biasa ditumbuhi rambut hingga bagian atas kepala, dan membasuh kedua kaki dari ujung jari-jari sampai kedua mata kaki.
11. Melebihkan basuhan pada anggota yang wajib, seperti wajah, tangan, dan kaki.
12. Membasuh dua atau tiga kali dalam segala hal, kecuali bila sudah merata. Bila air merata pada basuhan kedua, maka basuhan kedua dianggap kali pertama. Bila merata pada basuhan ketiga, maka semua basuhan dianggap kali pertama, dan hendaknya diteruskan dengan basuhan kali kedua dan ketiga.
13. Menghadap kiblat saat berwudhu.
14. Langsung, yaitu beruntun antara anggota-anggota wudhu tanpa terdapat jeda yang lama, sehingga anggota yang telah dibasuh tidak mengering kembali.
15. Membasuh tangan hingga pergelangan pada saat akan mulai wudhu. Ini biasa dilakukan Rasulullah SAW dan sangat sesuai dengan fitrah serta akal, sebab biasanya pada tangan terdapat debu atau sejenisnya. Oleh karena itu, wudhu dimulai dengan membersihkannya sehingga bisa digunakan untuk mencuci muka dan anggota tubuh lainnya. Hal ini sangat ditekankan saat bangun dari tidur, sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Al-Bukhari dan Muslim: “Jika seorang di antara kalian bangun dari tidur, maka janganlah ia memasukkan tangannya ke dalam wadah air hingga dia mencucinya sebanyak 3x. Sebab dia tidak tahu di tempat mana tangannya berada sebelumnya.”
16. Menyela-nyela jenggot yang lebat.
17. Memulai dari bagian kanan. Hendaknya mencuci tangan kanan sebelum tangan kiri, dan mencuci kaki kanan sebelum kaki kiri.
18. Irit dalam menggunakan air dan tidak melakukan pemborosan, namun juga tidak terlalu kikir.

Dengan memahami dan melaksanakan sunnah-sunnah berwudhu, kita tidak hanya menjalankan ibadah dengan benar, tetapi juga mendapatkan keberkahan dan pahala tambahan dari Allah SWT. Sunnah-sunnah ini memperkaya pengalaman spiritual kita dalam beribadah dan menciptakan kesadaran akan pentingnya kebersihan serta tata cara yang baik. Mari kita berusaha untuk menerapkan semua sunnah ini dalam kehidupan sehari-hari, sehingga ibadah kita semakin sempurna dan diterima oleh-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline