Lihat ke Halaman Asli

Nasi Putih dan Garam

Diperbarui: 25 Juni 2015   07:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13323876121636904413

Ku lempar tas sekenanya setibanya dikamar, dan ku hempaskan pula tubuh ku diatas kasur. Hari itu aku sedikit tidak enak badan, tak ada makanan yang masuk hari ini, hanya minum dan minum ditambah supelmen sebagai pasukan tambahan utuk tubuh.

Ibuku duduk disebelah ku menyuguhkan makanan, sepertinya ia tau apa yang ku rasakan tanpa harus menanyakannya. tapi perut dan mulut ku menolak untuk dimasuki makanan. ketika malam sudah lebih larut dan aku ingin menyetel televisi tiba-tiba ku lihat ada nasi putih yang masih hangat terlihat kepulan asap tipis diatasnya, aku mencomotnya dengan tangan ku, sedikit asin, namun sambil menonton telivisi tak henti jemari ku mencomot nasi dari mangkuk itu. terakhir aku sempat menjilati sisa nasi di jemari ku selesai melahapnya, betapa nikmatnya tak sedikit pun aku merasa mual.

KU tatap kembali mangkuk yang telah kosong tersebut, sebenarnya apa yang terdapat pada nasi tersebut, hingga terasa begitu lezat. Rasa hangat dan bahagia terasa dalam tubuh ku, aku baru sadar kalau itu bukan sekedar nasi, tapi benar-benar makanan istimewa, makanan yang selalu ia suguhkan padaku saat aku kecil dulu ketika sakit. setelah belasan tahun ia masih iangat apa yang aku inginkan untuk dimakan apabila sedang sakit "Tanks mom"




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline