Lihat ke Halaman Asli

Bagaimana Meningkatkan Rasa Percaya Diri

Diperbarui: 24 Juni 2015   02:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ditulis Oleh

Noormalita Hidayat

Psikologi / 13320046

Universitas Islam Indonesia

Pernahkah anda merasa grogi dan tegang saat akan mempresentasikan suatu hasil karya di depan khalayak? Atau, Pernahkah anda merasa tidak yakin akan tugas yang anda kerjakan? Mungkin anda mengalami krisis percaya diri. Lalu, sebenarnya apa yang dimaksud dengan percaya diri itu? Disini saya akan mencoba menjelaskannya.

Pecaya diri adalah kondisi mental atau psikologis seseorang dimana individu mengevaluasi keseluruhan dari dirinya sehingga memberi keyakinan kuat pada kemampuan dirinya untuk melakukan tindakan dalam mencapai berbagai tujuan dalam hidup.Kepercayaan diri menjadi hal yang penting yang harus dimiliki seseorang. Entah itu untuk menghadapi tantangan, mengembangkan bakat, dan dalam hubungan dengan orang lain. Namun faktanya 75 % manusia di dunia mengalami ketegangan dalam melakukan pembicaraan sekalipun kepada orang yang tidak dikenal, dan penyebabnya adalah rasa malu.

Tidak sedikit orang yang merasa kehilangan percaya diri, atau lebih tepatnya terkenal dengan sebutan “krisis pede”. Krisis percaya diri biasanya ditimbulkan oleh perasaan. Perasaan malu atau minder dan merasa kekurangan, tidak yakin pada diri sendiri, takut salah, dll. Krisis percaya diri sering dipicu olwh timbulnya perasaan kurang akan diri sendiri.

Krisis percaya diri bisa menakibatkan seseorang memiliki ketakutan yang luar biasa. Ketakutan ini akan menyebabkan seseorang tidak mau mengambil tindakan yang beresiko. Bahkan sekecil apa pun resiko itu. Akibatnya, akan kehilangan banyak peluang. Biasanya orang yang memiliki krisis percaya diri berfikiran bahwa orang lain lebih baik daripada dia dan sering kali menjadi korban perasaan dirinya sendiri.

Kurang percaya diri mengakibatkan seseorang menjadi canggung untuk menghadapi orang lain, mudah menyerah, tidak optimal dalam mengerjakan tugas, tidak memiliki tujuan bahkan bisa menyebabkan seseorang bunuh diri hanya karena kurang mental untuk menghadapi tantangan.

Bagi seseorang yang merasa kurang percaya diri-nya itu sudah sangat mengganggu, bisa jadi akakn membuatnya menjadi putus asa. Karena ia merasa kalau dirinya tidak layak disamakan dengan orang-orang hebat lainnya. Padahal, sebenarnya ia tahu bahwa ia mampu melakukan dan menciptakan karya-karya brilian yang sama dengan orang lain lakukan, bahkan lebih.

Contohnya ketika ada seorang anak tidak percaya akan kemampuan dirinya melakukan suatu kegiatan atau perlombaan di sekolah karena ia takut kalah dan diolok-olok teman-temannya, ia akan menjauh dari kegiatan tersebut dan lebih mendukung temannya yang lain untuk menikuti lomba tersebut, padahal ia sebetulnya mampu untuk mengikuti perlombaan tersebut.

Lalu yang menjadi pertanyaannya sekarang adalah, “ apakah seorang pemalu dapat berubah?” DAPAT!! Namun, perubahan itu tidak instant. Membutuhkan waktu. Lama atau tidaknya tergantung masing-masing orang. Salah satu terapi yang efektif adalah belajar untuk berteman dengan seseorang yang sama sekali belum kita kenal. Belajar bagaimana memulai pembicaraan, belajar mendengarkan, dan belajar memberi sedikit memotivasi lawan bicara.

Ada beberapa terapi untuk meningkatkan percaya diri, beberapa diantaranya yaitu SENYUM. Karena senyum itu akan meningkatkan kepercayaan dari lawan bicara pada kita. SAPA, yaitu sebuah prinsip dalam berkomunikasi jika seseorang tersenyum pada kita maka kita cenderung membalasnya dengan sebuah senyuman juga. Begitu juga jika kita ramah maka orang lain cenderung akan ramah pada kita.

TAMPIL APA ADANYA.Tampil adanya adalah membuat orang lain nyaman berkomunikasi dengan kita. TETAP TENANG DAN KONTROL EMOSI. Perhitungkan dan gunakanlah logika untuk setiap kata-kata yang keluar dari mulut Anda. Tetap tenang dan jangan mudah terbawa keadaan.

HANGAT DAN MEMBERI SIMPATI DALAM  BERSIKAP. Perbanyak humor dan buatlah orang lain tertawa. Dan perlu diketahui orang lain kurang senang jika mendengar keluhan dan banyak masalah yang anda hadapi. Mereka senang berada dekat orang yang optimis.

EMPATI. Kita dituntut belajar untuk menempatkan diri pada kondisi yang dialami orang lain. Mencoba mengerti bagaimana cara pikir mereka, dan apa yang mereka lakukan. Anda akan lebih mengerti bagaimana cara bersikap pada orang lain dan cara pandang terhadap diri sendiri.

Ada beberapa cara untuk dapat menumbuhkan rasa percaya diri yakni, percaya pada diri sendiri, mensyukuri apa yang dimilikinya, yakin akan kemampuan dirinya, memotivasi diri sendiri untuk lebih baik lagi, dll. Yang patut diingat seseorang ketika ia mengalami krisis percaya diri adalah “ dunia dan seisinya ada dalam diri anda, bau busuk dunia ada di hidung anda, panasnya matahari dan api ada di kulit anda, indahnya bulan ada di hati anda, dan pedasnya cabai serta panasnya merica ada di lidah anda.

@penapsikologi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline