Lihat ke Halaman Asli

Adriansyah Abu Katili

Melukis dunia dengan kata-kata.

Ketika Sabda Menjelma Cahaya

Diperbarui: 12 September 2024   08:37

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kaligrafi Muhammad. Sumber: https://pixabay.com/id/illustrations/allah-nama-kaligrafi-arab-7965999

Dua Belas Rabiul Awal
Ketika gemuruh gajah-gajah perkasa
Di bawah komando sang raja serakah
"Hancurkan itu bangunan  kubus tak berguna
Dia membuat kotaku sunyi tanpa makna"
Demikian titah sang penguasa keserakahan

"Lahirlah kau," demikian titah sabda itu
Sabda dari sang Maha Cahaya
Demikianlah, maka sabda adalah titah
Dan titah menjadi nyata

Dan alam menyambut datangnya
Ketika gemintang menambah cahayanya
Dan alam memerdukan nada simfoninya
"Selamat datang Sang Surya
Selamat datang Sang Rembulan"

Berjarak empat puluh tahun
Sabda itu datang lagi
"Bacalah" suara menggema
Di kelenganan gua hira
"Aku tak bisa membaca"
Gemetar dia berkata
"Bacalah dengan nama-KU
Tuhanmu yang menciptakanmu
Manusia dari segumpal darah"

Dan jadilah dia
Dengan bermodal sabda "Baca"
Baca yang menjelma cahaya
Surya dan rembulan
Menerangi hati dan otak
Dari semua yang percaya

Terangi dengan cahaya
Otak dan hati manusia
Dari berhala Latta Uzza
Yang bisa datang dalam segala bentuk

Demikianlah cahaya itu
Terus bersinar sepanjang waktu
Sesuai sabda dari sang Maha Satu

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline