Lihat ke Halaman Asli

Adriansyah Abu Katili

Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris, Fakultas Sastra dan Budaya, Universitas Negeri Gorontalo.

Kita Masih di Sini

Diperbarui: 12 Maret 2024   14:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar:

https://www.bing.com/images/create/orang-pesta-makan-ikan/1-65f006c9b76145a9afa0ec68f586e20f?id=gaUbe4TQ3G4pYV0z9T3lZQ%3d%3d&view=detailv2&idpp=genimg&idpclose=1&thId=OIG4.qJF6PzZurVRDGaIvGXf1&FORM=SYDBIC

KITA MASIH DI SINI

Kita masih di sini
Di tempat di mana
Mereka yang membagikan ikan
Lebih laku, lebih disukai
Daripada yang membagikan pancing ikan

Kita masih di sini
Di mana
Mereka yang berkata
Bahwa makan ikan itu lebih enak
Lebih disukai
Daripada dia yang berkata
Bahwa pancing lebih baik
Karena bisa untuk memancing ikan
Saat ikan habis dimakan

Kita masih di sini
Di mana dia
Yang membagikan nikmat sesaat makan
Lebih diminati
Daripada dia
Yang memberikan idea
Tentang pancing dan cara memancing ikan
Agar bisa terus menikmati ikan

Kita masih di sini
Di mana hingar-bingar pembagian ikan
Lebih laku dan diberi aplaus
Daripada ide tentang pembagian pancing
Dan latihan ketrampilan menggunakan pancing

Kita masih di sini
Di mana ungkapan pikiran
Dikalahkan hingar bingar
Tanpa makna

Ya. kita masih di sini
Di tempat yang dulu-dulu
Pra-cerdas
Belum beranjak naik

Hotel Fox, Gorontalo, 8 Maret 2024
Adriansyah A. Katili




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline