KETIKA KAU DAN AKU MELEBUR KITA
(Kado Puisi peringatan hari pernikahanku dengan Sang Kekasih, Yanti Hubu)
Saat bertemu pertama kali
Ketika mataku bertemu matamu
Maka berkatalah hatiku,
Inilah aku dalam dirimu
Dan aku dalam dirimu
Maka matamu masuk ke dalam mataku
Dan kubawa bayanganmu
Saat kau tak di sisiku
Terima kasih telah menjadi pelabuhan hatiku
Pelabuhan yang pertama dan terakhir
Ketika kuucapkan kalimat agung sakral itu
Bahwa aku menerimamu sepenuh hati
Atas ridho Ilahi
Dan restu ayah ibumu
Dan ayah ibuku
Tujuh Februari 1999
Dua puluh lima tahun yang lalu
Saat-saat itulah ketika
Kau dan aku
Lebur menjadi kita
Bersama kita menenun dan menyulam
Sehelai kain bernama cinta
Beraroma melati bermotif mawar
Terima kasih telah memberikan tanganmu
Untuk kugandeng dan kugenggam erat
Bunga-bunga mawar merah di taman ini
Beralun dan menari menyebar harum wangi
Kita bawa bersama sambil bersama melayarkan bahtera ini
Yang beralun beralun bersama ombak berbuih
Buih putih itu membentuk hati
Saat kita bahtera kita menari
Beralun dan bernyanyi
Membelah laut di taman samudera
Terima kasih, Kekasih
Telah sudi saling menggenggam hati
Yang menggoreskan kata cinta
Dalam bait-bait dan larik sajak
Hatiku hatimu hati kita
Yang beraroma mawar dan melati
Gorontalo 7 Februari 2024
Adriansyah A. Katili