MENURUT mitos Jawa, Genderuwo digolongkan sebagai makhluk halus berkelamin laki-laki yang merupakan arwah orang mati namun kematiannya tidak sempurna. Sebab itu, orang yang mati karena bunuh diri, mengalami kecelakaan, atau penguburan tidak sempurna diyakini oleh sebagian masyarakat Jawa akan menjadi Genderuwo. Hantu yang tinggal di batu, bangunan tua, pohon besar, atau sudut-sudut lembap sepi dan gelap
Cerita mengenai Genderuwo masih dikisahkan oleh masyarakat Jawa hingga kini. Pengisahan tersebut bisa bersumber dari cerita orang lain atau dari pengalaman pribadinya saat bertemu dengan makhluk tinggi besar, berkulit hitam, berambut gimbal, bertaring, dan bermata merah menyala itu.
Karena tetap aktual dan menarik, kisah hantu yang bersumber cerita lisan dari beberapa orang Jawa yang berkaitan dengan Genderuwo dikisahkan dengan bahasa renyah, mengalir, dan memikat dalam buku ini. Hal ini dimaksudkan agar cerita perihal Genderuwo tidak hanya diketahui oleh segelintir orang dari lingkup terbatas, melainkan banyak orang dalam lingkup luas.
Tentu saja, pengisahan yang berkaitan dengan Genderuwo tidak dimaksudkan untuk menakut-nakuti. Akan tetapi, pengisahan tersebut lebih ditujukan sebagai bentuk penyadaran agar manusia selalu dekat dengan Tuhan di saat menghadapi cobaan berat. Sehingga, manusia tidak mudah menyelesaikan cobaan berat itu dengan cara naif, seperti bunuh diri. Suatu pengakhiran hidup yang tidak sempurna.
@pawartajawatv64 Tumbal Genderuwo Buku Baru Sri Wintala Achmad #horror #bukuhorror #buku Horror - Pasrah Instrumental
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H