Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

Penulis, Editor Video, Graphic Designer

Menguak Hakikat Cinta Melalui Kisah Tiga Pria dan Setangkai Bunga

Diperbarui: 12 Juli 2024   05:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

ilustrasi taman bunga lily laba-laba merah (Lycoris radiata) (flickr.com/Daniel Ruyle)

Terdapat tiga pria menyatakan cinta, namun belum memahami hakikatnya. Mereka baru sampai tahap terpesona pada seseorang wanita, namun sudah menganggapnya cinta. Sesudah memiliki wanita itu, mereka merasa mendapatkan cinta.

Benarkah apa yang mereka anggap atau rasakan itu adalah cinta?

Untuk menjawab pertanyaan di muka, kita perlu mengumpamakan suatu hubungan tiga pria dengan bunga. Sejatinya pria pertama belum mencintai namun baru terpesona dengan bunga itu. Karena hanya terpesona, ia akan kecewa ketika bunga yang tampak indah itu berubah layu pada waktunya.

Pria kedua yang berhasil memetik bunga sesungguhnya belum mendapatkan cinta. Sesudah bunga yang dapat digenggamnya lambat-laun layu, rasa cintanya akan pudar dengan sendirinya. Untuk mengobati rasa kecewanya, ia dimungkinkan berhasrat memetik bunga lain yang tengah mekar.

Berbeda pria pertama dan kedua. Pria ketiga yang mencintai bunga bukan sekadar terpesona dan ingin memetiknya. Tetapi, ia senantiasa ingin menjaga dan merawat bunga itu. Sikap inilah yang menunjukkan bahwa cinta bukan keterpesonaan atau ingin memiliki; melainkan menjaga dan merawatnya. Hingga bunga yang semula kuncup perlahan-lahan mekar, indah, dan harum semerbak baunya.

Sampai di sini dapat dipahami bahwa cinta seorang pria bukan sekadar keterpesonaan atau ego untuk memiliki; namun tindakan konkrit untuk menjaga, melindungi, dan mendukung perkembangan pada wanita yang dicintainya. Menjaga agar ia jauh dari tindakan dosa dan tercela, melindungi keselamatannya, serta mendukung cita-cita dan tujuan mulia hidupnya.

Dapat dinyatakan bahwa cinta merupakan pengorbanan tanpa pamrih dari seseorang pria pada wanita yang dicintai. Cinta tidak didorong oleh keterpesonaan ragawi dan hasrat seksual, melainkan terpicu oleh karakter berlian seorang wanita.

Hendaklah pria tidak terburu-buru menyatakan cinta (mencintai) pada seorang wanita sebelum mengetahui kepribadiannya! Jangan mencintai seorang wanita berkarakter Lili, Wisteria, Hydrangea, Terompet, Lantana, Clematis, Calotropis, Oleander, Daffodil! Sungguhpun wanita itu terpandang cantik, namun sangat membahayakan.(Sri Wintala Achmad)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline