Lihat ke Halaman Asli

Sri Wintala Achmad

Penulis, Editor Video, Graphic Designer

Perang Bubad | Bagian 1 | Dari Sejarah Perang di Jawa hingga Perang Bubad

Diperbarui: 6 Mei 2022   18:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

SEJAK kapan perang terjadi pertamakali di dunia? Tidak diketahui secara pasti. Akan tetapi timbulnya perang yang dilakukan antar kelompok, suku, atau negara (kerajaan) dikarenakan berbagai sebab, di antaranya: perselisihan, benturan kepentingan, kekuasaan, politik, pemberontakan, dan sebagainya.

Bila merunut pada riwayat kehidupan manusia, perang yang menimbulkan korban nyawa tersebut dimulai sejak perselisihan antara Qabil dan Habil, kedua putra Adam dan Siti Hawa. Perselisihan itu muncul ketika Qabil yang tidak mau menerima keputusan Adam untuk menikahi Lubuda (adik kembaran Habil) tersebut bersikeras untuk menikahi Iqlima, adik kembarannya sendiri. Hasrat Qabil untuk menikahi Iqlima, karena ia berparas cantik. Berbeda dengan Lubuda yang berwajak buruk.

Sebagai ayah yang tidak menghendaki perselisihan Qabil dan Habil itu semakin meruncing, Adam membuat sayembara. Barang siapa baik Qabil dan Habil yang korbannya diterima oleh Tuhan berhak menikahi Iqlima. Bukan hanya Habil, Qabil pun bersedia mengikuti sayembara yang dilaksanakan Adam. Namun dari sayembara itu, korban Habil yang berupa domba itu diterima Tuhan. Sementara, korban Qabil yang berupa gandum itu tidak diterimanya. Sejak itu, Habil menyunting Iqlima sebagai istrinya.

Karena iblis merasuk ke dalam jiwanya, Qabil menolak hasil sayambera itu. Dengan tekat bulat, Qabil berniat membunuh Habil. Dengan pertimbangan kalau Habil mati, maka Iqlima akan jatuh di tangannya. Karenanya ketika Adam bepergian, Qabil membunuh Habil dengan cara memukulkan batu ke kepala Habil. Peristiwa perselisihan hingga tewasnya Habil di tangan Qabil inilah yang kiranya menginspirasi perang dunia. Perang yang ditimbulkan dari benturan kepentingan yang berkembang pada perselisihan dan berakhir pada pembunuhan.

Perselisihan saudara yang berakhir pada pembunuhan bukan sekadar diceritakan dalam kisah cinta Qabil dan Habil, namun pula pada kisah Bharatayuddha. Dalam Bharatayuddha dikisahkan tentang perang keluarga Bharata yakni keluarga Pandawa dan Korawa yang terpicu karena perebutan kekuasaan atas bumi Hastinapura. Dari perang tersebut, seluruh keluarga atau pahlawan Korawa -- kecuali Kartamarma, Aswatama, Resi Krepa -- dan seluruh pendukunnya tewas. Sementara, banyak pendukung dan putra Pandawa telah menjadi korban perang.

Kisah perang bukan hanya terjadi di dalam dunia fiksi yang dikemas dalam karya sastra, namun pula terjadi di dunia riil. Perang saudara di dunia riil pernah berlangsung di Rusia yang dikenal dengan Perang Multi Partai (1917-1921). Perang ini terjadi di dalam Imperium Rusia paska pemerintahan. Sementara Rusia runtuh ke Soviet di bawah dominasi Partai Bolshevik. Paska Soviet pertama diasumsikan kekuasaan di Petrograd (ST Ptersburg) dan kemudian menguasai seluruh Rusia.

Dalam sejarah, bukan hanya perang saudara yang terjadi, namun perang yang melibatkan dua atau banyak negara sebagaimana dalam Perang Dunia I yang terjadi pada 28 Juli 1914-11 November 1918, serta Perang Dunia II yang terjadi pada 1939-1945.

Pada Perang Dunia I melibatkan sejumlah negara yang tergabung dalam Aliansi Sekutu (Rusia, Britania Raya, dan Perancis) melawan Blok Sentral (Jerman, Austria-Hongaria, dan Italia). Akibat Perang Dunia I, sebanyak 9 juta prajurit tewas di medan pertempuran.

Sementara pada Perang Dunia II melibatkan banyak negara yang tergabung dalam Aliansi Sekutu dan Aliansi Poros. Akhir Perang Dunia II tersebut ditandai dengan jatuhnya Jepang di tangan Sekutu dan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia oleh Soekarno dan Muhammad Hatta pada tanggal 17 Agutus 1945. 

Sejarah perang di dunia pula terjadi di wilayah nusantara sejak beberapa ratus silam baik sebelum dan sesudah kedatangan bangsa Eropa semisal Portugis, Belanda, dan Inggris. Sebelum kedatangan bangsa Eropa, terjadinya perang di nusantara cenderung dipicu faktor perselisihan antar kerajaan, pemberontakan dari para punggawa, atau intrik politik di lingkup keluarga istana. Namun sesudah kedatangan bangsa Eropa, perang tidak hanya melibatkan kerajaan-kerajaan di nusantara, melainkan pula melibatkan bangsa asing tersebut.

Bila mencermati lebih jauh mengenai sejarah perang di nusantara, di mana perang tidak hanya terjadi di kerajaan-kerajaan besar di Sumatera, Kalimantan, dan Sulawesi; namun pula di Jawa -- khususnya, Majapahit. Suatu kerajaan yang berdiri pada tahun 1293 dan mengalami keruntuhannya pada tahun 1527.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline