Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno Penadebu

Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Pantun Layang-Layang Kemarau

Diperbarui: 11 September 2023   22:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber gambar: sumbartime.com 500x262

Layang-Layang Kemarau
Oleh: Penadebu

Layang-layang angkasa biru,

Terbang tinggi mengangkasa,
Selalu banggalah menjadi guru,
Semua ilmunya pastilah berguna.

Cuaca panas, jangan gegabah terbang,
Layang-layangmu kering, api tak kenang,
Jika gajimu takcukup janganlah berdendang,
Lindungi diri, janganlah bernafsu hutang.

Kemarau adalah waktu keringnya tanah,
Simpan air dengan bijak, jangan sia-siakan,
Pak Guru adalah figur hingga berkalang tanah,
Tak fakir membagikan ilmu ke semua siswa-siswinya.

Musim kemarau, hewan haus mencari air,
Bantu mereka, tetapkan bak mandi di halaman,
Pantang salahgunakan ilmu hingga akhir,
Merindu rasa, hormat menjadi pedoman.

Hutan terbakar, makhluk menderita,
Layang-layangmu tak terbang riang,
Jangan gusar menjadi guru desa
Bertanggung jawablah, itu kuncinya.

Kemarau ujian bagi kehidupan,
Tetap sabar, waspada, jangan terlalu takut,
Cita-citamu menguasai segala karakternya,
Pantang menyerah, berjuang sampai lutut.

Matahari bersinar cerah di langit,
Layang-layangmu terbang anggun dan lincah,
Ingatlah, pemberi ilmu tidaklah sedikit,
Jangan biarkan mereka terebut berpecah belah

Kemarau berlalu, hujan pun datang,
Seperti layang-layang turun kembali ke tangan,
Semoga nasihat ini jadi panduan pandang,
Agar alam kita terjaga, lestari, tanpa gangguan.

Pandailah mengendalikan layang-layangmu,
Jaga alam dengan hati yang tulus,
Rangkailah hatimu jangan sampai halu,
Dengan nasihat ini, hati yang keras akan pupus.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline