Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno Penadebu

Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Hiduplah di Levelmu Sendiri

Diperbarui: 13 Agustus 2023   05:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi keberagaman di pembukaan galang prestasi_Dokpri

Sebuah konsep yang mengajarkan kita untuk fokus pada perjalanan pribadi kita tanpa terjebak dalam perangkap perbandingan dengan orang lain. Ini adalah panggilan untuk menemukan makna, kebahagiaan, dan kemajuan di dalam diri kita sendiri, bukan dalam bayangan orang lain.

Seringkali, kita tergoda untuk membandingkan diri kita dengan orang lain. Ini bisa berasal dari rasa ingin tahu. Kita kadang ada keinginan untuk meraih kesuksesan seperti yang kita lihat pada orang lain. Bahkan dari ketidakpuasan terhadap diri sendiri. Namun, kita harus menyadari bahwa setiap individu memiliki perjalanan, kekuatan, dan tantangan unik. Tidak adanya standar yang sama untuk semua orang.

Membandingkan diri dengan orang lain seringkali merugikan. Kita mungkin merasa kurang berharga atau terlalu berlebihan, mengabaikan potensi yang ada dalam diri kita sendiri. Selain itu, perbandingan ini seringkali tidak adil karena kita hanya melihat permukaan dari kehidupan orang lain, tanpa tahu semua perjuangan yang mungkin mereka hadapi di belakang layar.

Saat kita hidup di levelmu sendiri, kita memiliki kesempatan untuk merentangkan sayap. Kita bisa tumbuh sesuai dengan ritme kita. Kita dapat meraih pencapaian pribadi yang berarti. Kita menemukan passion, dan berfokus pada perkembangan diri tanpa dibebani oleh ekspektasi orang lain. Ini memungkinkan kita untuk lebih jujur pada diri sendiri. Kita bisa mengukur kemajuan berdasarkan potensi dan usaha kita sendiri. Bukan dengan apa yang dilakukan oleh orang lain.

Lebih dari itu, dengan hidup di levelmu sendiri, kita menghormati perbedaan orang lain. Banyak dari mereka yang memiliki perjuangan yang tidak terlihat. Mereka kadang-kadang, tidak bisa mengukur diri mereka sendiri. Mereka memiliki pertempuran pribadi yang berat. Jika kita membanding-bandingkan diri kita dengan orang lain, kita mungkin tanpa sadar menyakiti perasaan mereka atau merasa lebih baik daripada mereka.

Ketika kita berfokus pada perjalanan kita, kita dapat belajar untuk menerima diri kita apa adanya. Kami tidak perlu membenarkan atau menyalahkan orang lain atas kegagalan atau ketidaksempurnaan kita. Sebaliknya, kita dapat bekerja untuk menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri, tanpa merasa terbebani oleh harapan-harapan yang tidak realistis.

Mari tinggalkan perbandingan yang tidak sehat dan fokuslah pada perjalanan kita sendiri. Hiduplah di levelmu sendiri. Hargai dirimu. Berusaha untuk tumbuh dan berkembang sesuai dengan potensimu sendiri. Dalam hal ini, kita dapat menemukan makna yang lebih dalam. Kita dapat menemukan kebahagiaan yang lebih autentik, dan kesejahteraan yang lebih abadi.

Setiap individu memiliki perjalanan unik dalam hidupnya, dan meskipun tujuan kita mungkin serupa. Cara kita mencapai tujuan tersebut bisa sangat berbeda. Konsep ini mengajarkan pentingnya menghormati perbedaan-perbedaan ini dan tidak mencoba memaksa orang lain untuk mengikuti jalan yang sama dengan kita.

Dalam hidup, kita seringkali memiliki tujuan besar yang ingin dicapai, seperti kesuksesan, kebahagiaan, atau pencapaian tertentu. Namun, jalan menuju tujuan tersebut sangat bervariasi. Beberapa orang mungkin mencapainya melalui ketekunan. Mereka melakukan usaha yang konsisten. Sementara yang lain mengandalkan kreativitas dan inovasi. Meskipun tujuan kita mungkin sama, tetapi setiap individu memiliki kekuatan, keterampilan, dan nilai-nilai yang berbeda.

Ketika kita mengatakan "Jalanmu bukan jalanku," itu adalah pengakuan bahwa kita harus menghargai cara orang lain mencapai tujuan mereka. Kita tidak boleh memaksa atau menghakimi cara mereka melakukannya. Ini juga mengajarkan kita untuk belajar dari perbedaan, merangkul keragaman, dan memahami bahwa keberagaman dalam pendekatan bisa menjadi sumber inspirasi yang luar biasa.

Dalam konteks ini, "kebangganku bukan aksi, melainkan suxi." Artinya, kebanggaan bukan hanya tentang pencapaian materi atau tindakan spektakuler yang dapat dilihat orang lain. Sebaliknya, itu adalah tentang kebijaksanaan dan kedewasaan yang mencerminkan kepribadian yang baik. Bukan sekadar menjadi pusat perhatian dengan prestasi yang mencolok. Kita berupaya menjadi pribadi yang bermanfaat, rendah hati, dan berdampak positif bagi lingkungan sekitar.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline