Lihat ke Halaman Asli

Sutrisno Penadebu

Menulis menebar kebaikan, Menulis apa saja bila ide datang

Anak, No Marah, Ini Tipsnya

Diperbarui: 27 Maret 2023   22:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokpri_Rara Cucu Mahkota

Oleh: Penadebu

Suatu pagi di bulan Ramadan, Rara terbangun lebih awal dari biasanya. Si kecil ini berkeliling dari kamar ke kamar membangunkan tantenya, membangunkan Mbah Kakungnya untuk makan sahur.

"Ante... anyun, ante anyun" kemudian dilanjut ke kamar kami, "Apuung anyun, Apuung, anyun."

Dia sangat senang karena dia akan berpuasa di bulan yang penuh berkah ini.

Bahagianya kami karena cucu pertama selalu hadir membangunkan keliling dari kamar ke kamar. Ekspresi polos anak yang baru saja belajar berjalan. Rara kecerdasannya di atas rata-rata.

"Rara dijaga agar umur 0-5 tahun jangan pernah sakit. Hasil penelitian dari sekian anak yang genius umur 0-5 tahun tidak pernah mengalami masa sakit. Karena memang pada masa itulah perkembangan otak dan lain-lain sangatlah menentukan. Walau tidak kalah penting doa dari kedua orang tua."

"Apalagi Rara saat ini sudah mulai terlihat jelas. Jangan sampai keliru dalam mendidik. Anak dibiarkan main gawai seharian. Atau bahkan sampai kecanduan."

Rara selalu memberi kejutan kejutan, terutama dalam bahasa verbalnya, sudah mulai belajar berbicara dan berinteraksi dengan orang tuanya dan keluarga lainnya. Kadang bahasa baru kita dibikin tertegun memikirkan apa yang dia maksud. Simbah putrinya pagi itu memutuskan untuk membuat kejutan agar dia tidak marah-marah lagi saat orang tuanya berpuasa. Dia pergi ke pasar untuk membeli mainan edukatif dan kembali ke rumah agar tidak mengganggu saat Mbah Putrinya memasak. Hari ini Rara ditekankan belajar untuk tidak marah atau emosi saat bermain dengan teman-temannya. Ataupun terhadap orang tuanya.

Ada beberapa tips yang bisa membantu anak agar tidak mudah marah saat bergaul, di antaranya:

Mengajari anak untuk mengenali dan mengelola emosinya: Anak yang dapat mengenali emosinya dan mengelolanya dengan baik, akan lebih mampu mengendalikan kemarahannya. Anda bisa mengajarkan anak untuk menyebutkan perasaannya, misalnya sedih, kesal, atau marah. Kemudian, bantu anak untuk menemukan cara yang tepat untuk mengatasi emosinya.

Memberi contoh perilaku yang baik: Anak cenderung meniru perilaku orang dewasa di sekitarnya. Oleh karena itu, Anda perlu memberi contoh perilaku yang baik saat sedang menghadapi situasi yang menantang atau membuat Anda kesal. Dengan demikian, anak akan belajar bagaimana cara yang tepat untuk mengatasi kemarahan dan tidak mudah marah saat bergaul.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline