Lihat ke Halaman Asli

Zona Mabuk Politik

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Pada rentang waktu tahun 2006 - 2009, saya senang menulis masalah-masalah politik. Tapi saat ini saya tidak terlalu suka. Saya lebih banyak menulis sesuatu yang bisa membuat saya lebih baik. Sudah cukup kiranya berita-berita, analisis dan ulasan-ulasan tentang politik dibahas di televisi-televisi, koran-koran, majalah-majalah, dan situs-situs internet, sehingga rasa-rasanya membuat saya mual. Mungkin karena inilah saya tidak pantas menjadi seorang pengamat politik yang setiap hari berbusa-busa bicara tentang politik.

Saya melihat dunia politik kita saat ini seperti lingkaran setan. Kasus demi kasus besar terjadi dan hampir tidak ada penyelesaiannya. KPK menurut saya sudah mandul, terutama setelah ditangkapnya Antashari Azhar. Kalau dipikir-pikir, mungkin benar juga survei LSI baru-baru ini, yang menyebutkan tingkat kepuasan terhadap kinerja KPK semakin menurun dari waktu ke waktu. Lihat saja, belum selesai kasus Century, datang lagi kasus mafia pajak. Belum selesai kasus Century dan mafia pajak, datang lagi kasus wisma atlet. Belum selesai kasus Century, mafia pajak, dan wisma atlet, datang lagi kasus kemenakertrans. Dan tampaknya masih banyak lagi kasus-kasus baru yang akan muncul. Menurut saya, KPK itu seperti sekelompok orang yang sedang mengerjakan tugas tapi semua tugas itu tidak pernah terselesaikan dengan baik; baik di awal, tapi buruk di akhir. Seperti permainan bola, dari belakang ke depan bermain cantik, tapi penyelesaian akhirnya buruk. Mungkin saja hal ini terjadi karena masyarakat terlalu membebankan tugas-tugas pemberantasan korupsi kepada KPK, sedangkan aparat berwenang yang lain tidak diperbaiki. Saya melihat ini sebagai kondisi yang tidak menguntungkan bagi pemberantasan korupsi.

Setahu saya, tugas KPK itu sementara. Bila aparat berwenang seperti kepolisian, kejaksaan, dan pengadilan sudah pulih dari penyakit kronisnya, memang lebih baik dibubarkan agar pemberantasan korupsi tidak tumpang tindih. Tapi, kapan KPK dibubarkan? Apakah kita melihat ada perbaikan kinerja pihak kepolisian, kejaksaan, pengadilan, dan aparat terkait? Salah satu PR pemerintah yang menurut saya belum ada tindak lanjutnya adalah memperbaiki kinerja aparat-aparat penegak hukum. Jadi ini mungkin salah satu kekurangan pemerintah SBY-Boediono kalau tidak dikatakan sebagai keburukan.

Ah, jadi bicara tentang politik. Sedikit saja ya. Inilah uneg-uneg saya. Inilah tulisan pertama saya tentang politik di kompasiana. See You Next Time, politic!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline