Lihat ke Halaman Asli

Tafakur

Diperbarui: 7 Maret 2016   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Lantang gemetar menatap hujan

Menyapa hati yang tengah lara

Menyapu derita sejuk merajuk

Dalam balutan kasih elegi tersembunyi

Hanya mampu merintih dalam tafakur

Dan memohon lentera pada kesunyian hati

Kecipak asmara kian tak beruang

Membesar membelah bukit beku sebuah kehampaan

Pada hati yang telah menjadi harta karun

Menjumpaimu adalah melintas

Menghadap hamparan guguran kerikil amat tedas

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline