Lihat ke Halaman Asli

Sahabat

Diperbarui: 14 Februari 2016   07:55

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

sahabat..
disanalah keabadian muncul sebagai pilar
disanalah kebahagiaan muncul sebagai alasan aku tertawa
semua karenamu..
saat dunia sudah tak lagi berkompromi
aku masih punya secercah harap
karena aku memilikimu
teman sepanjang masa
sebuah emas tetaplah emas
sebuah permata tetaplah permata
walaupun ia terjatuh dalam lumpur
hingga air suci Allah yang mampu mensucikan kembali
sahabatku..
maafkan aku
bila salah telah menyekap diriku
seperti tubuh tak bertuan mencari tuannya
terimakasih ..darimu aku belajar ilmu kehidupan
tentang harga sebuah harga diri
aku menjadi pandai karenamu
hingga bentengku semakin kuat kini
tidak akan lagi terjatuh di lubang yang sama
aku nanar...aku terhempas dalam dunia yang tak aku kenali
tapi kini aku mulai menemukan jati diri dalam tafakurku
aku adalah pemuja cinta
pengabdi cinta pada belahan jiwa
di hadapanmu aku malu memandangmu
karena cintaku takluk pada persahabatan
kelembutanmu mengalahkan takutku
hingga senyumku terserap oleh kerinduan
tapi ..lihatlah!!
senyumku sudah kembali
meniti sinar menjemput asa sebuah harap
aku akan tetap disini
menyimpan namamu di hatiku
seorang sahabat..teman sepanjang masa
dalam perjalanan kehidupanku

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline