Lihat ke Halaman Asli

Rilis Media Tasyakuran Sumpah Pemuda ke 86 dan Tahun Baru Hijriyah 1436H

Diperbarui: 18 Juni 2015   00:22

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SUBHANALLOH ALHAMDULILLAH ASTAGHFIRULLOH ATAS BERKAT ROHMAT ALLOH YANG MAHA KUASA

RILIS MEDIA TASYAKURAN SUMPAH PEMUDA ke 86 DAN TAHUN BARU HIJRRIYYAH 1436 Di 2 PROPINSI 3 KABUPATEN : TUBAN - DEMAK  - PATI oleh ORGANISASI PEMUDA SHIDDIQIYYAH ( OPSHID )

ORGANISASI PEMUDA SHIDDIQIYYAH BANGUN MONUMEN SUMPAH PEMUDA

Hari Sumpah Pemuda, hari yang sangat bersejarah sebagai tonggak kebangkitan nasional yang melahirkan kemerdekaan bangsa Indonesia, pada peringatan ke-86 tahun 2014 ini bakal ditasyakuri secara besar-besaran oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah (OPSHID) se-Indonesia dengan cara membangun monumen-monumen Sumpah Pemuda yang cukup fenomenal di berbagai daerah.

Proses pembangunan monumen ini diperkirakan melibatkan 1000 lebih pemuda-pemudi dari 50 kabupaten/kota di Indonesia. Dari segenap panitia, peserta pelaksana pembangunan, juru masak, arsitek hingga seniman.

Model bangunan monumen cukup unik, tapi sarat akan makna dan manfaat, tidak seperti umumnya monumen yang kita kenal selama ini. Bukan berbentuk patung, menara, gapuro, teks sejarah atau simbol-simbol lainnya yang hanya dipajang saja. Monunen Sumpah Pemuda ini didesain berwujud Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS). Dengan luas rata-rata 5×7 meter, berdinding beton bertulang, berlantai keramik, dihiasi ornamen-ornamen yang artistik, dilengkapi dengan tiga kamar tidur, ruang tamu, ruang keluarga, dapur dan kamar mandi. Maka terwujudlah sebuah monumen yang tak hanya sedap dipandang mata, tapi juga berfungsi sebagai tempat tinggal yang dipersembahkan bagi saudara-saudara dhu’afa (rakyat miskin). Monumen Sumpah Pemuda seperti ini tentu cukup langka, apalagi akan dibangun hingga ratusan jumlahnya dan tersebar di berbagai penjuru Nusantara.

Berbeda dengan yang berlaku pada umumnya, jika kita sering melihat di media massa pada peringatan Hari Sumpah Pemuda, berbagai organisasi kepemudaan ramai-ramai menggelar demonstrasi, tuntutan demi tuntutan, atau hanya sekedar peringatan formalitas saja, maka Organisasi Pemuda Shididiqiyyah se-Indonesia justru sibuk mengabdi kepada ibu pertiwi.

Sejatinya pembangunan monumen Sumpah Pemuda ini sudah diawali sejak tahun 2010 lalu. Dan semua proses berjalan atas petunjuk Almukarrom Mursyid Thoriqoh Shiddiqiyyah selaku Guru Besar OPSHID. Kini sudah berdiri sejumlah lebih dari 100 monumen yang tersebar di 30 kabupaten/kota se-Indonesia.

Pada pelaksaanaan tahun 2014 ini, Monumen Sumpah Pemuda dibangun di Kabupaten Tuban sejumlah 10 monumen, di Kabupaten Pati sejumlah 15 monumen, dan di Kabupaten Demak sejumlah 15 monumen, Sehingga total pelaksanaan pada tahun 2014 ini adalah sejumlah 40 monumen

Biaya pembangunan monumen ini, yang pada tahun 2014 ini ada 40 monumen yang akan dibangun,  mencapai lebih dari 2.5 Milyar, murni dari dan oleh Organisasi Pemuda Shiddiqiyyah dan Warga Shiddiqiyyah, dengan dana, tangan dan keringat sendiri tanpa meminta bantuan dari pihak manapun, termasuk pemerintah.

Jika setiap tahun pada hari Sumpah Pemuda OPSHID berhasil membangun puluhan monumen Sumpah Pemuda yang berupa Rumah Layak Huni Shiddiqiyyah (RLHS), maka puluhan tahun kemudian pasti akan berdiri ribuan monumen Sumpah Pemuda. Hal ini tentu akan menjadi kemanfaatan yang lestari sekaligus kenangan abadi. Inilah wujud syukur atas cinta tanah air Indonesia yang utuh dari Organisasi Pemuda Shididiqiyyah dalam konsep manunggalnya keimanan dan kemanusiaan di Hari Sumpah Pemuda.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline