Lihat ke Halaman Asli

Aburizal Bakrie Terpuruk?

Diperbarui: 24 Juni 2015   01:30

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13932372671136370811

“Jangan pernah lari dari kesulitan, kita diuji dengan kisah sukses dan gagal”. Kalimat yang sangat memotivasi tersebut diungkapkan oleh salah seorang anak bangsa yang terbilang sangat sukses, beliau adalah Aburizal Bakrie (ARB).

Mungkin saat ini masyarakat hanya tau tentang ARB sebatas pemberitaan-pemberitaan yang ada di media, seperti berbagai pemberitaan mengenai permasalahan-permasalahan yang menimpa perusahaan-perusahaan milik Bakrie Group. Walaupun tidak sepenuhnya atau bukan sama sekali kesalahan ARB namun selalu saja yang mendapat penilaian negatif adalah ARB.

Sebaiknya kita melihat suatu permasalahan dengan bijak dan cerdas, dimana kita harus mengerti pokok permasalahan dulu sebelum kita menilai atau memberi pendapat.

Tentu banyak yang belum tahu tentang kisah dibalik suksesnya ARB. Secara logika, seseorang tidak dapat sukses tanpa berusaha, dan bekerja keras, maka tentu ARB dapat meraih sukses seperti sekarang pastinya juga melalui usaha, kerja keras, dan perjuangan.

Hal-hal positif yang dapat memotivasi seperti ini adalah hal-hal yang seharusnya lebih disorot ketimbang kita harus sibuk mengomentari permasalahan-permasalahan yang belum tentu kita ketahui kebenarannya.

ARB memang meneruskan perusahaan ayahnya, namun bukan serta-merta beliau hanya tinggal dapat enaknya saja. Menjalankan, dan mempertahankan perusahaan yang jumlahnya cukup banyak sangat memerlukan keterampilan, dan belum tentu semua orang bisa.

Namun, siapa yang menyangka bahwa pengusaha nasional yang pernah tercatat sebagai orang terkaya di Indonesia tersebut, juga pernah mengalami kejatuhan dalam usahanya. Hal tersebut terjadi pada tahun 1998, dimana terjadi krisis ekonomi dunia. ARB mengalami kerugian besar sehingga dililit hutang. Padahal, ketika itu ARB hanya memiliki aset milyaran rupiah saja.

Dalam beberapa acara seminar motivasi ARB juga pernah mengungkapkan bahwa kala dalam masa keterpurukan, dirinya pernah dianggap seperti sampah oleh perbankan yang tadinya sangat menghormatinya.

Akibat dari keterpurukannya tersebut, ARB dan keluarga juga turut mengubah gaya hidupnya. Dari yang serba mewah, seperti pergi dengan pesawat pribadi, menjadi harus sederhana, sampai-sampai naik pesawat kelas ekonomi. Dalam beberapa acara motivasi ARB juga mengatakan bahwa waktu beliau terpuruk keadaannya lebih miskin daripada pengemis.

Namun dengan kerja keras dan semangat pantang menyerah ARB berhasil bangkit dari keterpurukan. Bahkan usahanya lebih besar dari sebelumnya. Hingga saat ini ARB masih masuk dalam jajaran orang terkaya di Indonesia.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline