Lihat ke Halaman Asli

Jokowi "Menjilat" Ludahnya Sendiri ?

Diperbarui: 24 Juni 2015   00:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Euforia menjelang Pemilu semakin dirasakan oleh seluruh elemen masyarakat. Berbagai spekulasi terkait pemilu mulai bertaburan, apalagi spekulasi mengenai calon presiden. Ada yang sudah menyatakan diri sebagai capres, dan ada yang masih “malu-malu kucing”.

Sebut saja Gubernur DKI Jakarta, Jokowi Dodo. Orang nomer satu di Jakarta ini sangat gencar diberitakan di berbagai media, bahkan di banyak forum-forum diskusi. Sosok yang sangat fenomenal ini berhasil menyedot perhatian masyarakat, bukan hanya di Jakarta, namun juga masyarakat Indonesia.

Sejak menjadi Walikota Solo, hingga menjadi Gubernur Jakarta, popularitasnya kian menanjak, bahkan sangat drastis ! Masyarakat melihat sosok Jokowi sebagai pemimpin idaman di tengah krisis kepercayaan terhadap pempin-pemimpin di tanah air.

Sosok Jokowi yang terkemas “manis” di media berhasil menyihir jutaan masyarakat. Hal ini diperkuat dengan kinerjanya sebagai Gubernur DKI Jakarta yang memang membawa perubahan. Bersama wakilnya, Basuki Tjahaja Purnama, Jokowi secara perlahan tapi pasti mulai membenahi ibukota Indonesia.

Akibat dari semuanya itu, dukungan mulai mengalir deras terhadap Jokowi untuk naik ke tampuk kekuasaan tertinggi di negeri ini, yaitu RI 1. Bermunculan relawan-relawan yang mendukung Jokowi untuk menjadi Presiden dari berbagai kalangan dan berbagai bentuk.

Hal ini merupakan suatu yang cukup baik, mengingat kinerja sang Gubernur yang sejauh ini cukup konkret dan mampu mengatasi masalah-masalah di Jakarta secara perlahan tapi pasti. Namun rupanya ada suatu dilema tersendiri jika memang Jokowi benar-benar menjadi calon Presiden.

Jokowi sendiri baru menjabat sebagai Gubernur kurang lebih dua tahun, waktu sesingkat itu tentu belum dapat menuntaskan segala permasalahan di Jakarta. Mengingat bahwa kondisi ibukota sudah semakin parah, dan perlu orang yang tepat untuk menanganinya.

Selanjutnya adalah indikator keberhasilan Jokowi. Walaupun kinerjanya cukup baik selama ini, namun proses pembenahan DKI Jakarta saat ini belum mencapai tahapan hasil. Sehingga, kita belum tau secara pasti bahwa Jokowi adalah seorang Gubernur yang berhasil. Selama ini masyarakat seakan lupa bahwa Jokowi belum terbukti berhasil, dia baru melalui proses menuju keberhasilan itu. Masyarakat seakan sudah termakan oleh media, yang sangat gencar memberitakan tentang Jokowi dan kinerjanya. Sebagai masyarakat yang cerdas, ada baiknya kita jangan terlalu cepat menilai seseorang, terlebih lagi untuk seorang pemimpin, yang akan memimpin sebuah bangsa yang besar.

Selanjutnya, Jokowi sendiri pernah mengungkapkan bahwa dia “akan membangun Jakarta hingga akhir masa jabatan” (sebagai Gubernur DKI). Hal ini dapat dianggap janji seorang pemimpin kepada rakyatnya. Dengan begini apakah Jokowi akan menjilat ludahnya sendiri dengan menjadi capres pada pemilu 2014 mendatang ?

Maka dari itu, mari kita menjadi pemilih yang cerdas, jangan terburu-buru untuk menentukan calon pemimpin bangsa, dan sebaiknya jangan mudah terlena oleh pemberitaan di media, karena belum tentu sesuai dengan realita.

Jika memang Jokowi adalah pemimpin yang sejati, dia pasti akan memegang teguh komitmennya untuk membenahi DKI Jakarta, dan setelah dia dapat membuktikan bahwa dirinya memang seorang pemimpin yang berhasil, maka barulah kita dapat percaya 100% kepada pak Jokowi untuk menjadi capres di pemilu yang akan datang.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline