Lihat ke Halaman Asli

Perempuan di Balik Kelembutan

Diperbarui: 23 Juni 2015   23:19

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

13981619011061618876

[caption id="attachment_332805" align="alignnone" width="650" caption="R.A Kartini dan Hj. Roosniah Bakrie"][/caption]

Banyak hal yang sulit ditebak dari sosok Perempuan. Sosok tersebut sangatlah kompleks, dan penuh kejutan. Perempuan di Indonesia bisa di bilang berbeda dari perempuan di belahan dunia barat. Perempuan Indonesia dikenal sebagai individu-individu yang sangat lemah-lembut dan penurut, hal ini tak lepas dari pengaruh kultur yang ada, budaya dan adat ketimuran yang dikenal luhur, dengan sopan santunnya.

Namun, siapa sangka perempuan-perempuan Indonesia yang tergambar demikian lemah-lembut, ternyata bisa berjuang, dan menjadi lebih kuat daripada laki-laki.

Indonesia mengenal yang namanya Hari Kartini, yaitu peringatan akan perjuangan perempuan di Indonesia, emansipasi wanita, dan kesetaraan. Bagi bangsa Indonesia, sudah pasti mengenal Ibu Kartini, sosok pejuang yang berjuang untuk rakyat, terutama perempuan, dimana perjuangan beliau menginspirasi jutaan perempuan Indonesia hingga saat ini.

Raden Ajeng Kartini yang lahir di keluarga ningrat, memperoleh keuntungan dengan mendapat ilmu dari buku-buku yang diberikan ayahandanya. Sehingga R.A Kartini merupakan satu, bahkan mungkin satu-satunya wanita Indonesia, khusunya Jawa pada masa itu yang berpengetahuan luas.

Hal tersebut membuat beliau menjadi sosok yang kritis akan nasib bangsanya yang masih dalam keadaan dijajah oleh Belanda. R. A Kartini merupakan sosok yang peduli terhadap nasib rakyat yang sengsara, terutama nasib kaum wanita pada masa itu.

Sosok R.A Kartini yang lemah-lembut, tidak semata-mata membuat semangat perjuangan untuk membawa bangsanya keluar dari “kegelapan” luntur. Beliau bersama dua saudarinya yaitu, R.A Rukmini dan R.A Kardinah selalu berusaha mewujudkan cita-citanya untuk bangsa.

Semangat itulah yang menjadi inspirasi bagi generasi-generasi selanjutnya. Generasi yang melanjutkan perjuangan untuk mencapai kemerdekaan, hingga generasi pengisi kemerdekaan Indonesia.

Setelah R.A Kartini, ternyata bangsa Indonesia mampu melahirkan Kartini-Kartini baru. Mungkin sebagai contoh kita bisa lihat sekilas sisi hidup dari Hj. Roosniah Bakrie, yaitu ibunda dari Aburizal Bakrie. Roosniah Bakrie, yang biasa disapa ibu Roos ini merupakan sosok yang bisa dibilang hampir mirip dengan R.A Kartini, sama-sama berasal dari keluarga yang berkecukupan, sehingga dapat mengenyam pendidikan yang tinggi di masanya.

Selain itu ibu Roos juga merupakan sosok yang cerdas, beliau gemar membaca, dan menggali pengetahuan, terutama soal keagamaan. Dalam mendidik anak-anaknya, ibu Roos bersama suaminya mengajarkan nilai-nilai kesederhanaan, demokratis, ketegasan, keteladanan hidup harmonis dan saling menghormati. Keteladanan ini yang menjadikan anak cucu mereka hormat.

Bahkan wanita yang dipanggil Andung ini selalu didengar dan dilaksanakan apa yang diucapkannya oleh anak anak dan cucu-cucunya. Aburizal Bakrie juga pernah menceritakan bantuan yang diberikan kepada korban Lumpur Sidoarjo merupakan perintah ibundanya. Ibunda memerintahkan anak-anaknya untuk membantu korban, meskipun Mahkamah Agung menyatakan tidak bersalah.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline