Lihat ke Halaman Asli

Semua Foto di Instagram, Berhak Digunakan Facebook untuk Tujuan Apapun

Diperbarui: 24 Juni 2015   19:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

1355889782364601570

[caption id="attachment_215339" align="aligncenter" width="404" caption="Pengumuman resmi National Geographic (Sumber: http://instagram.com/natgeo)"][/caption] Hari ini National Geographic memutuskan menghentikan aktifitasnya berbagi foto di Instagram. Alasan utamanya adalah karena keberatan dengan Terms of Service Instagram yang baru. Jika Instagram tetap pada pendiriannya, National Geographic memutuskan akan menutup akunnya. Semua ini bermula dari sebuah keputusan mengejutkan yang diambil oleh Instagram. Startup yang baru saja diakuisisi oleh Facebook itu mengubah Kebijakan Privasi dan Syarat Layanan yang berhubungan dengan hak kekayaan intelektual. Mereka mengklaim punya hak untuk menjual foto pengguna tanpa membayar dan pemberitahuan. Di bawah kebijakan baru itu, FacebookInstagram memiliki hak abadi atas lisensi foto publik di Instagram. Foto itu rencananya akan dikomersialkan untuk perusahaan dan organisasi lainnya, termasuk untuk tujuan periklanan. Kebijakan ini berlaku efektif pada tanggal 16 Januari 2013, dengan kata lain jika pengguna Instagram tidak ingin foto-fotonya diklam oleh Facebookdan Instagram maka mereka dipersilahkan menghapus foto-foto tersebut sebelum tanggal yang telah ditetapkan. Ada bantahan yang dilontarkan pendiri Instagram, Kevin Systrom. Menurutnya, ini hanya kesalahan dalam berbahasa (dalam penyusunan Syarat Layanan yang baru) dan akibatnya pengguna jadi bingung. Tapi benarkah?

Sisi Gelap Sosial Media

Seperti yang telah diketahui bersama, bisnis utama Facebook adalah data pelanggan. Semakin komplit kita mengisi kolom-kolom di profil Facebook, maka semakin banyak data yang bisa dijual oleh Facebook ke para pengiklan. Data inilah yang membuat iklan-iklan di Facebook sangat personal (sesuai dengan minat masing-masing pengguna). Naif jika berpikir Facebook sangat baik hati: memberikan banyak layanan bagus dengan gratis. Justru (profil) kitalah yang dijual oleh Facebook. Sebagai 'orang biasa' yang tidak marah jika tulisannya dicopas orang lain, saya sih menanggapi hal ini dengan biasa saja. Namun hal berbeda pasti akan ditunjukkan oleh korporasi. Sebab seperti kita tahu, produk & organisasi kini semakin 'manusiawi': punya akun sosial media. Mereka inilah yang akan keberatan jika foto-fotonya dipergunakan secara bebas oleh pihak lain; apalagi untuk tujuan komersil. Tampaknya FacebookInstagram harus memikirkan kembali efek dari dikeluarkannya keputusan ini. Sebab keunggulan Instagram bukanlah fitur edit/filter yang bisa membuat foto jadi lebih menarik, tapi komunitasnya (jejaring sosialnya). Hal inilah yang membuat Instagram tetap digemari meski ada aplikasi edit foto lain yang fiturnya lebih canggih & lengkap. Instagram harus sadar bahwa perkembangan dunia digital sangat pesat. Ada banyak startup baru yang siap menggantikan layanan-layanan yang sudah ada sekarang. Salah langkah sedikit saja, mereka bisa terpeleset, jatuh, tertinggal dan kehilangan popularitasnya untuk kemudian mati secara perlahan-lahan. *Sumber tulisan: Benarkah Instagram Mau Jual Foto Pengguna?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline