Lihat ke Halaman Asli

Hukum Pancung, di Mana Gerakan Bela Islam 212?

Diperbarui: 14 November 2018   13:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hukum. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Hukuman mati dalam beberapa dekade sudah mulai dihilangkan di banyak Negara, karena dianggap telah melanggar Hak Azasi Manusia (HAM) yang paling mendasar, yaitu Hak untuk hidup atau Hak untuk bertahan Hidup. Karena HAM yang satu ini lebih mendasar dibanding Hak Politik seseorang. Dan dengan pertimbangan kekejian dalam hukuman mati, maka sudah banyak Negara untuk bersepakat menghilangkan hukuman mati.

Namun pada belakangan ini, berita tentang hukuman mati atau hukum pancung menjadi pembicaraan publik. Berhubung adanya salah satu korban WNI yang dihukum pancung di Arab Saudi dengan tuduhan membunuh majikannya. Sementara, WNI tersebut diduga mendapat perlakuan pelecehan seksual dari majikannya.

Bahkan, Negara yang masih menganut sistem kerajaan tersebut tidak melakukan pemberitahuan terlebih dahulu kepada Indonesia, bahwasanya akan ada WNI yang dihukum pancung. Sangat miris rasanya melihat nasib bangsa ini yang begitu besar, namun kecil bagi Negara lain.

Sementara di Indonesia ada yang menistakan agama, demonstrasi besar-besaran dilakukan agar pelaku dihukum seberat-beratnya. Kita masih ingat gerakan bela Islam 212 yang 'katanya' berjumlah jutaan orang, KATANYA. Mereka melakukan aksi demo karena merasa agama yang dipeluknya sudah dilecehkan dan dinistakan hanya karena satu ayat.

Cukup miris melihat situasi bangsa ini yang sangat gencar membela agama, namun tidak mampu membela sesama manusia. Apakah lebih tinggi martabat agama dibanding nyawa manusia?

Sangat kita sayangkan, aksi bela Islam 212 tidak peduli dengan kasus hukum pancung di Arab Saudi.

Apakah mereka hanya melakukan aksi demi kepentingan?

Apakah mereka hanya melakukan aksi demi agama?

Apakah mereka hanya melakukan aksi demi sejengkal perut?

Apakah mereka hanya melakukan aksi demi politik berbasis agama?

Apakah mereka hanya melakukan aksi demi kebodohan?

Apakah mereka hanya melakukan aksi demi keserakahan?




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline