Dua pekan sudah, mahasiswa gabungan dari empat perguruan tinggi menggelar KKN Kolaboratif di Desa Kertosari Jember. Keempat perguruan tinggi itu adalah Universitas Jember, Universitas dr. Soebandi Jember, Akademi Farmasi Jember, dan Universitas Islam Jember. Ini merupakan KKN Kolaboratif perdana dengan mengusung tema utama verifikasi dan validasi data terpadu kesejahteraan sosial atau DTKS.
Desa Kertosari sendiri memiliki 4 Dusun, yaitu dusun Krajan, Gempal, Sumberdandang, Lamparan. Mayoritas penduduk berprofesi sebagai petani yang penghasilannya hanya cukup untuk makan sehari-hari. Data yang diterima KKN Kolaboratif kelompok 171 sebanyak 1.500 lebih. Data itu diverifikasi dengan aplikasi yang dikembangkan tim IT Pemkab Jember. Tujuannya agar DTKS tepat sasaran.
Beragam cerita yang dialami para mahasiswa yang lazim disebut enumerator. Bahasa misalnya. Rata-rata masyarakat Kertosari berbahasa Madura, sedang mahasiswa tidak fasih berbahasa madura. Kisah lain sering kali mereka tidak bisa berjumpa dengan warga yang dituju karena sedang bekerja. Ada pula yang sudah meninggal dunia.
Beruntung mahasiswa aktif berkomunikasi dengan perangkat desa dan masyarakat setempat sehingga program survey DTKS berjalan sesuai harapan. Tentu saja, mahasiswa berharap program kerja itu sesuai rencana dan bermanfaat bagi masyarakat dan pemerintah kabupaten Jember.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H