Sampai hari ini, satu-satunya yang berani maju menantang petahana Jokowi dalam pilpres 2019, adalah Gatot Nurmantyo, sudah dideklarasikan Jumat 6/4 oleh relawan GNR. Selain modal ex Panglima dan pensiunan jendral, Pak Gatot juga terlihat telah menambah pengetahuannya akhir-akhir ini termasuk dimasa menjabat sebagai panglima TNI sehingga dia terlihat punya modal dengan keyakinan tinggi. Ini bisa sudah cukup untuk bikin 'petandingan' jadi seru.
Pertandingan, tantangan, usaha keras untuk mengalahkan atau memenangkan sesuatu, adalah ramuan yang diperlukan untuk memenuhi syarat 'kontradiksi sebagai tenaga penggerak perubahan dan perkembangan'. Dari segi kontradiksi ini, kita hanya melihat dari kegunaan dan kepentingan rakyat dan negeri ini.
Siapapun yang akan jadi presiden RI, rakyat selalu menginginkan supaya kepala negara bisa meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan penduduk negeri ini. Pak Jokowi sudah bikin yang terbaik bagi bangsa ini selama menjabat dalam periode pertama ini. Tetapi kalau ada manusia lain yang bisa bikin lebih hebat lagi dari Jokowi . . . maju saja! Indonesia dan dunia hanya akan berterima kasih.
Pertanyaan masih ada, apakah GN setuju jadi capres. Setelah itu kalaupun beliau setuju, harus ada partai pendukung, syarat 20%. Ini kelihatannya masih 'problem'. PAN bilang tidak mendukung GN. PKS dan Gerindra bilang harus jadi kader mereka dulu. Dukungan Gerindra pasti juga ditentukan banyak oleh sang ketum Prabowo, yang terlihat masih ragu mencapreskan dirinya. Pengalaman lalu dan terakhir dengan berbagai kejadian yang mempengaruhi elektabilitas beliau rendah, tentu sangat mengganggu pikiran. Berbagai pemikiran bisa lintas.
Kalau maju sendiri jelas gagal berarti mengulangi pilpres yang lalu lagi, dan kalau terjadi begitu . . . wow, sangat muram baginya untuk menantang masa-masa perpolitikan selanjutnya. Dari pada begitu, calonkan saja GN sebagai satu-satunya penantang petahana Jokowi. Hasilnya tak urusan. Mudah-mudahan bisa mengalahkan Jokowi.
Jadi jelas walaupun sudah didekarasikan nyapres, pencapresan GN masih tetap sebagai wacana kalau tidak ada dukungan konkret dari parpol.
Mungkinkah Prabowo dan Gerindranya tiba-tiba mendukung GN sebagai capres dan Prabowo sebagai cawapres?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H