Lihat ke Halaman Asli

Kritik Terhadap Jokowi

Diperbarui: 17 Juni 2015   17:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Kritik terhadap Jokowi

Banyak kritikan yang bagus dan masuk akal atas pidato Jokowi di sidang APEC Peking, penawaran investasi perusahaan asing di Indonesia. ”Jokowi seharusnya menyatakan juga visi dan sikap politiknya yang mendasari semua tawaran kerjasama ekonomi dan investasi.” kata politisi PKS Mahfudz Sidiq.
"Paparan presiden yang 'full marketing' tapi minim kebijakan politik seperti gadis yang sedang menelanjangi diri untuk persilakan semua laki-laki menjamahnya atas nama investasi," katanya.Ini kiasan yang bagus kena sasaran. ’Full marketing’ harus di imbangi dengan ketegasan politik dalam menghadapi semua persaingan sengit antara negara yang juga tergambar dalam persaingan ekonomi. Kepentingan ekonomi/pedagangan semua negara adalah pencerminan ambisi politik setiap negara.

Jokowi telah bikin ’marketing’ yang sangat jelas dan menggembirakan bagi semua investor, ini positif. Tetapi nanti pelaksanaan praktisnya akan diambil oleh masing-masing kementerian, jadi tak sepenuhnya orang bisa meraba seenaknya ’gadis telanjang’ itu.

Dengan keritikan-keritikan dari pihak oposisi ini akan terus menambah pengalaman dan kemajuan pikiran Jokowi dalam kedudukannya sebagai presiden RI. Dalam hal ini tugas utama oposisi selalu meneliti sikap dan tindakan Jokowi dan pemerintahannya yang kemungkinan bertentangan dengan kepentingan nation Indonesia, sengaja atau tidak sengaja.

Tanpa keritik seorang pemimpin akan membusuk, pikiran maupun sikapnya, sudah terjadi pada Soeharto dan pemerintahannya. Dan kejadian seperti ini pasti merugikan kepentingan seluruh nation. Dengan keritikan ini pemerintah Jokowi dan Jokowi sendiri pastilah bisa melihat dimana salahnya dan benarnya sehingga bisa bikin perbaikan. Itulah kontradiksi sebagai tenaga penggerak perubahan dan perkembangan. Kontradiksi tercermin dalam keritikan, diskusi dan debat.

M U Ginting




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline