Lihat ke Halaman Asli

Relevansi Masyarakat Madani dengan Agama

Diperbarui: 12 Juni 2016   12:05

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Masyarakat madani. Kata-kata ini semakin akrab di telinga kita. Apa itu masyarakat madani? Madani merupakan istilah dari bahasa Arab madaniyah, yang mengandung arti peradaban. Dalam bahasa Inggris istilah tersebut mempunyai padanan makna dengan civilization. Masyarakat madani juga sering disebut dengan civil society. Mengapa masyarakat madani sering kita dengar? Karena masyarakat madani menjadi tema penting yang berkembang dalam kehidupan sosial politik dewasa ini, yang berusaha untuk kita wujudkan. Pemerintah, organisasi masyarakat, organisasi kepemudaan dan berbagai macam lembaga lainnya seakan berlomba membuat konsep melahirkan masyarakat madani, baik di bidang pendidikan, sosial, budaya, politik maupun ekonomi.

Masyarakat madani mempunyai karakteristik utama sebagai berikut:

  • Masyarakatnya egaliter, mengakui kesetaraan dalam posisi di masyarakat dari sisi hak dan kewajiban tanpa memandang suku, keturunan, ras, agama dan sebagainya.
  • Adanya penghargaan berdasarkan prestise.
  • Adanya keterbukaan.
  • Tegaknya hukum dan keadilan pada siapapun, dimanapun dan kapanpun.
  • Terwujudnya toleransi
  • Masyarakatnya demokratis dan menjunjung tinggi asas musyawarah dan mufakat.

Namun, konsep masyarakat madani ini kemudian menjadi suatu tanda tanya besar. Dengan banyaknya implementasi konsep masyarakat madani, mengapa bisa terjadi kriminalitas dan degradasi moral skala global? Khususnya di Indonesia, sangat miris mendengar maupun membaca berita tentang perampokan, pembunuhan, pemerkosaan dan penghinaan terhadap simbol negara maupun pahlawan, dan itu terjadi berulang-ulang.

Perlu adanya redefinisi mengenai konsep masyarakat madani itu apa dan seperti apa wujudnya. Masyarakat madani sering dipahami sebagai terjemahan dari civil society. Jika dilakukan pelacakan lebih dalam, civil society berasal dari istilah latin, civilis societas, yang awalnya dipakai oleh Cicero (sastrawan dari Roma), yang pengertiannya mengacu kepada gejala budaya perorangan dan masyarakat yang memiliki kode hukum sebagai dasar hidup. Definisi masyarakat madani ini dirasa kurang relevan dengan realitas saat ini, dimana kode hukum itu dibuat oleh manusia secara empirik yang penuh keterbatasan berdasar kondisi saat itu yang zamannya sudah jauh dari kita.

Seperti yang sudah disebutkan di awal, madani berasal dari bahasa Arab. Berdasar literasi bahasa Arab, madani (beradab) itu akar katanya adalah diin (agama). Menakjubkan! Apa relevansi agama dengan masyarakat madani? Disini kita menemukan pencerahan. Diin mempunyai pengembangan kata menjadi dayn (amanah/ hutang), tamaddun (budaya), madinah (negara/ kota), diin (hari kemudian), madaniyah (peradaban) dan madani (beradab). Apa korelasi amanah, budaya, negara, hari kemudian, peradaban dan madani?

Ternyata, dari sini kita dapat menemukan suatu filosofi yang indah dan kokoh, yaitu agama menjadi induk dari istilah-istilah lainnya. Ketika diciptakan, kita dibekali dengan panduan agama dari Allah SWT melalui Rasulnya SAW, kemudian kita memiliki amanah dari Allah sebagai pengelola bumi dan seisinya yang akan kita pertanggungjawabkan di hari kemudian. Dengan itu semua, kita menegakkan agama yang kemudian menjadi budaya kita, kita membangun sebuah negara sebagai pemersatu antar manusia dan mewariskan peradaban kepada anak cucu kita sebagai manusia yang beradab.

Dengan definisi tersebut, jelaslah bahwa masyarakat madani mempunyai relevansi dengan agama, dimana masyarakat madani tidak akan terwujud tanpa adanya nilai-nilai agama. Oleh karena itu, mari wujudkan masyarakat madani dengan menegakkan agama secara baik dan benar.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline