Lihat ke Halaman Asli

Tentang Senyum yang Terpaksa

Diperbarui: 25 Juni 2015   04:34

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Lalu disuguhinyalah kita arak

kita lalu mabuk

lalu dicekiknyalah leher kita

kita lalu tersenyum

lalu ditikamnyalah perut kita

kita lalu tersungkur

lalu terburailah usus kita

darah lalu menyerbu pintu-pintu luka

lalu meringislah kita

nafas kita tersengal

lalu matilah kita

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline