Tanaman obat keluarga (TOGA) adalah tanaman hasil budidaya rumahan yang berkhasiat sebagai obat. Taman obat keluarga pada hakekatnya adalah sebidang tanah, baik di halaman rumah, kebun ataupun ladang yang digunakan untuk membudidayakan tanaman yang berkhasiat sebagai obat dalam rangka memenuhi keperluan keluarga akan obat-obatan.
Kebun tanaman obat atau bahan obat dan selanjutnya dapat disalurkan kepada masyarakat, khususnya obat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Budidaya tanaman obat untuk keluarga (TOGA) dapat memacu usaha kecil dan menengah di bidang obat-obatan herbal sekalipun dilakukan secara individual. Setiap keluarga dapat membudidayakan tanaman obat secara mandiri dan memanfaatkannya, sehingga akan terwujud prinsip kemandirian dalam pengobatan keluarga.
Penanaman TOGA yang akan di aplikasikan pada Vertikal Garden yang sudah lama tidak aktif merpakan salah saru rancangan kegiatan yang di mana masyarakat yang akan aktif kembali dalam pengelolaan taman yang ada di Buruan Sae Pajajaran. Saat ini obat tradisionalnya berperan pada tingkat rumah tangga dan tingkat masyarakat. Sedang pada tingkat pertama fasilitas pelayanan, tingkat rujukan pertama dan rujukan yang lebih tinggi upaya pelayanan kesehatan dilakukan melalui pelayanan kesehatan formal.
Salah satu pengobatan tradisional yang sedang trend saat ini adalah ramuan tanaman obat/ramuan tradisional yang paling banyak digunakan oleh masyarakat. Penggunaan ramuan tradisonal tidak hanya untuk menyembuhkan suatu penyakit, tetapi juga untuk menjaga dan memulihkan kesehatan. Tanaman Obat Keluarga yang disingkat dengan TOGA dahulunya dikenal dengan Apotek Hidup. TOGA terdiri dari berbagai jenis tanaman yang dibudidayakan baik di halaman, pekarangan rumah, ladang atau di kebun. Jenis tanaman yang dibudidayakan sebagai TOGA adalah tanaman yang tidak memerlukan perawatan khusus, tidak mudah diserang hama penyakit, bibitnya mudah didapat, mudah tumbuh dan tidak termasuk jenis tanaman terlarang.
Jenis tanaman obat keluarga dimaksud adalah jenis-jenis tanaman yang memenuhi kriteria sebagai berikut : Jenis tanaman yang lazim digunakan sebagai obat didaerah pemukiman, Jenis tanaman yang dapat tumbuh dan hidup dengan baik di daerah pemukiman, Jenis tanaman yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan lain misalnya: buah-buahan dan bumbu masak, Jenis tanaman yang hampir punah, Jenis tanaman yang masih liar, Jenis tanaman obat yang disebutkan dalam buku pemanfaatan tanaman adalah tanaman yang sudah lazim di tanam di pekarangan rumah atau tumbuh di daerah pemukiman.
Salah satu fungsi Toga adalah sebagai sarana untuk mendekatkan tanaman obat kepada upaya-upaya kesehatan masyarakat yang antara lain meliputi : Upaya preventif (pencegahan), Upaya promotif (meniungkatkan derajat kesehatan), Upaya kuratif (penyembuhan penyakit). Selain fungsi diatas ada juga fungsi lainnya yaitu : Sarana untuk memperbaiki status gizi masyarakat, sebab banyak tanaman obat yang dikenal sebagai tanaman penghasil buah-buahan atau sayur-sayuran misalnya lobak, saledri, pepaya dan lain-lain, Sarana untuk pelestarian alam, Apabila pembuatan tanaman obat alam tidak diikuti dengan upaya-upaya pembudidayaannya kembali, maka sumber bahan obat alam itu terutama tumbuh-tumbuhan akan mengalami kepunahan, Sarana penyebaran gerakan penghijauan untuk lokasi yang mengalami penggundulan, dapat dianjurkan penyebarluasan penanaman tanaman obat yang berbentuk pohon-pahon misalnya pohon asam, pohon kedaung, pohon trengguli dan lain-lain, Sarana untuk pemertaan pendapatan, Sumber penghasilan bagi keluarga, Sarana keindahan. Dengan adanya Toga dan bila di tata dengan baik maka hal ini akan menghasilkan keindahan bagi orang/masyarakat yang ada disekitarnya. Untuk menghasilkan keindahan diperlukan perawatan terhadap tanaman yang di tanam terutama yang ditanam di pekarangan rumah.
Pengolahan Tanah, sebagian besar tanaman obat diusahakan di tanah kering dan semi berbasah. Pada dasarnya pengolahan tanah bertujuan menyiapkan tempat atau media tumbuh yang serasi bagi pertumbuhan tanaman. Pada kesuburan fisik dan kesuburan kimiawi. Jika kedua macam kesuburan telah dipenuhi untuk jenis tanaman yang diusahakan., maka dapat dikatakan tanah tersebut subur bagi tanaman tersebut. Kesuburan fisik sangat erat hubungannya dengan struktur tanah yang menggambarkan susunan butiran tanah, udara, dan air, sehingga dapat menjamin aktivitas akar dalam mengambil zat-zat yang diperlukan tanaman. Sedangkan dalam mengelola media tanah yang baik tidak hanya tanah saja namun di butuhkan unsur hara lainnya seperti pupuk kandang kering, sekam bakar hitam dan tanah giling halus di jadikan satu bahan hingga tercampur dengan baik kemudia siap digunakan sebagai media tanam.