Lihat ke Halaman Asli

Peran Utama Ayah

Diperbarui: 25 Juni 2015   23:47

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Beauty. Sumber ilustrasi: Unsplash

By. Pelikan Indonesia**

Peran Ayah sangat sentral bagi anak, baik dalam pengembangan pribadi, pemilihan karir hingga perkawinan. Ayah menjadi sosok utama bagi seorang anak terutama saat kecil. Khususnya anak pria. Ayah menjadi sosok Hero yang ingin ditiru anak. Sayang sekali jika kesempatan mendidik anak disia-siakan begitu saja.

Ada beberapa peran Utama seorang Ayah bagi Putranya

1. Memecahkan Masalah

Biasanya anak akan belajar bagaimana cara menyelesaikan masalah lewat ayahnya. Idealnya seorang anak datang kepada ayahnya kalau ada persoalan, bukan sebaliknya menjadi takut. Dengan belajar memecahkan masalah maka anak akan mudah memecahkan masalahnya saat ia dewasa.

Sayangnya budaya paternalistik justru menjauhkan para Ayah dari putranya. Banyak anak laki malah dekat dengan ibu. Anak lebih bisa berbicara dari hati ke hati dengan maminya.

Saat si Ayah jumpa si anak di rumah pulang kerja, hanya diam seribu bahasa sambil nonton atau makan. Tidak bicara apapun dengan anaknya. Sedih sekali. Anak laki-laki seharusnya lebih banyak bicara dengan ayahnya.

2. Teman bermain anak.

Ada  cerita menarik dari seorang ayah. Karena melihat bahayanya kalau anak-anak main internet sendirian, maka tiap hari Sabtu dia sengaja bersama dengan anaknya main internet. Dengan bermain bersama itulah si Ayah bisa menjelaskan kepada anak-anak mana yang baik dan mana yang tidak baik. Anak suka, karena disampaikan dalam suasana yang rileks.

Sayang banget banyak Ayah hanya tahu menyalahkan anak. Melarang anak. menghakimi anak. Berkata: " Jangan in jangan itu". Atau berkata, "Jangan pacaran!". Bahkan sering kali menjengkelkan anak dengan berkata "Pokoknya", saat anak bertanya, "Mengapa tidak boleh"?

Ayah perlu belajar bagaimana menyampaikan pesan penting pada anak dengan cara yang mereka pahami. Dengan suasana yang santai, penuh canda dan humor yang sehat. Apalagi saat anak memasuki usia remaja.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline