Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Izin Teman-teman, Saya Vakum Dulu

Diperbarui: 5 Juni 2020   11:32

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi Pamit. (lektur.id)

Biar tidak mengundang banyak pertanyaan teman-teman Kompasianer, saya sengaja menulis artikel ini. Langsung saja ya, saya mau memberi tahu, untuk sementara vakum menulis dulu. Kalau tidak memberi tahu, takut ada yang cari-cari (hihihi..GR nih).

Alasannya simpel untuk off dulu di Kompasiana. Mulai 1 Juni 2020, suasana kantor saya tempat bekerja sudah normal kembali. Bayangkan 1 Juni itu tanggal merah, tapi sudah disuruh masuk kerja. Saya pun harus mengikuti ritme kebijakan yang diterapkan perusahaan.

Habis sudah waktu dan pikiran saya untuk dicurahkan ke program-program perusahaan. Jam kerjanya sudah dipatok, masuk pukul 08.00 pulang pukul 17.00. Itu kalau rutinitas kerja berjalan normal. Tapi istri saya yang satu kantor dan memegang jabatan manajer, kadang bisa pulang larut malam.

Mau tidak mau saya pun harus nunggu di kantor, mengikuti jam kerja istri. Ada saja yang membuat pulang ke rumah jadi agak lama. Istri sering rapat. Mengatur program kerja baru, seiring kebijakan protokol normal baru. Belum lagi mengurus cara absensi karyawan sampai mengatur pembayaran gaji agar tetap lancar.

Praktis tiba di rumah, istirahat sebentar, langsung tidur. Agak sulit curi-curi waktu untuk menuangkan ide tulisan di Kompasiana. Kemarin saja, Kamis 4 Juni 2020 mentok cuma membuat dua tulisan. Itu juga satu tulisannya hanya berupa cerita humor, yang tidak terlalu banyak mikir.

Saya memperkirakan, hari-hari ke depan pun bakalan sulit menulis lagi. Cuma saya tidak mau menghilang begitu saja. Nanti pasti banyak mengundang pertanyaan dari teman-teman Kompasianer. Saya pertama kali divalidasi oleh admin tanggal 13 Maret 2020. Mulai menulis sehari sesudahnya. Artinya sekarang sudah hampir 3 bulan.

Datang dengan baik-baik untuk menulis, maka kalau mau istirahat sementara harus tahu sopan santun juga. Saya tidak mau dicap tidak tahu terimakasih. Saya justru banyak mengucapkan terimakasih, walau dalam waktu singkat sudah banyak mendapat pelajaran di Kompasiana. Pengetahuan saya makin bertambah.

Jujur saya merasa sedih

Dan ini yang lebih penting, selama menulis di Kompasiana, saya makin banyak mendapat teman, sahabat, dan merasa sudah seperti saudara. Jujur saya merasa sedih membuat tulisan ini, tapi yakin suatu saat saya akan kembali lagi kalau waktunya memungkinkan.

Saya selalu kangen dengan sapaan pasangan yang "Mantul" Bapak Tjiptadi Effendi dan Mbak Rosalina Effendi. Mereka berdua sudah sangat dekat di hati dan saya tempatkan sebagai saudara. Setiap pagi tidak bosan menyapa dan memberi suport saya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline