Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Saya Suka Macan Ternak

Diperbarui: 11 Mei 2020   15:18

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi harimau sirkus.(SHUTTERSTOCK via KOMPAS.com)

Pusing juga mengikuti percakapan anak zaman sekarang. Mereka yang mengklaim diri sebagai kids zaman now, banyak menggunakan singkatan-singkatan kata. Awalnya berlaku di media sosial, namun berkembang jadi populer di percakapan sehari-hari.

Satu contoh kalimat saja, penjelasannya bisa panjang lebar. Penafsirannya bisa macam-macam. Kemudian jika dikaitkan dengan cocokologi, semuanya bisa jadi benar.

Misal, "Si Dini sekarang jadi alay karena dulunya jablay". Sudah pusing menebak singkatan dari apa "alay" dan "jablay", artinya pun bisa macam-macam. Ada yang menyebut kata alay singkatan anak lebay. Tuh sudah bingung lagi apa sih lebay. Belum selesai membahas singkatan sudah muncul kata baru.

Ternyata lebay merupakan istilah anak gaul untuk menyebut kata lebih. Jadi alay boleh diartikan anak lebay, anak lebih, anak berlebihan, anak yang gayanya dilebih-lebihkan, anak yang suka cari perhatian.

Namun ada juga yang merunut, bahwa alay bukan singkatan anak lebay tapi anak layangan. Artinya pun boleh ditafsirkan macam-macam. Ada yang mengartikan anak layangan, suka kena panas matahari, jadi rambutnya merah. Rambutnya merah bukan hasil cat rambut. Jadi kesannya kampungan. Boleh jadi alay ditunjukan bagi anak-anak yang bergaya kampungan.

Masih terkait dengan singkatan anak layangan, ada juga yang mengartikan anak yang perilakunya bagai layangan. Hidupnya mudah terombang-ambing. Mirip layangan yang terbang mengikuti arah angin. Angin bertiup ke barat ikut ke barat. Angin mengarah ke timur, ya terbawa ke timur.

Ini penjelasan alay masih ada lagi. Selain diartikan sebagai anak lebay dan anak layangan, ada yang menafsirkan alay merupakan anak layar. Perilaku anak ini, lebih banyak dipengaruhi oleh layar. Bisa layar bioskop, layar televisi, layar laptop, hingga layar handphone.

Tahu sendiri bagaimana tampilan layar-layar tersebut. Terutama layar handphone, pastinya menyodorkan hal-hal yang kekinian. Dampaknya, alay yang dimaksudkan anak layar, ya hidupnya lebih banyak dipengaruhi budaya kekinian.

Gubrak. Penjelasan alay saja sudah panjang lebar. Namun benang merahnya memang semua ada kemiripan. Dari beberapa arti itu akhirnya alay ditujukan kepada anak yang perilakunya berlebihan, sehingga terlihat kampungan karena pengaruh kekinian.

Sementara kata jablay singkatan dari jarang dibelay. Ini juga gara-gara kelakuan alay, bilang dibelay untuk menyebut dibelai. Berlebihan banget, kampungan banget atau kekinian banget, hingga bisa mempopulerkan belai jadi belay. Selain itu suka banget menyingkat kata, jarang dibelai menjadi jablay.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline