Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

30 Menit Menyusuri Sungai Singapura Serasa Kurang Puas

Diperbarui: 9 Mei 2020   04:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kawasan Patung Merlion jadi tujuan utama wisatawan ke Singapura. (foto: dok. pribadi)

Tidak berkunjung ke Patung Merlion serasa tidak pernah ke Singapura. Tidak heran jika wisatawan, khususnya dari Indonesia, saat piknik ke Negeri Singa itu pasti menyempatkan diri main ke kawasan Patung Merlion.

Untuk sampai ke kawasan Merlion Park yang ditandai dengan patung kepala singa yang dari mulutnya menyemburkan air, wisatawan bisa menggunakan perahu menyusuri Sungai Singapura (Singapore River). wisata menaiki perahu berbentuk tradisional itu sangat menyenangkan.

Kawasan Merlion Park selalu ramai dengan pengunjung. Namun ada baiknya, kalau mau jalan-jalan ke sana, apalagi sambil menyusuri Sungai Singapura, dilakukan pada senja hari. Kalau dilakukan siang hari, kawasan Sungai Singapura termasuk berhawa panas.

Kecuali sore hari, matahari mulai redup, sehingga kita leluasa mencari posisi saat di atas perahu. Kita bisa keluar dari tempat duduk yang tersedia dan ganti posisi dengan menempati ujung perahu. Dengan duduk di ujung perahu bagian depan, pandangan kita jadi sangat luas.

Sepanjang perjalanan di Sungai Singapura, banyak pemandangan yang kita nikmati. Selain air sungai yang begitu bersih, wisatawan juga bisa menikmati sisi kanan dan kiri sungai yang banyak gedung pencakar langit. Termasuk melewati jembatan dan bangunan bersejarah lainnya.

Perjalanan naik perahu menuju Merlion Park dimulai dari kawasan Clarke Quay. Perahu yang dinaiki wisatwan sebenarnya berjenis tongkang. Perahu ini dulunya lebih sering digunakan untuk bongkar muat barang, mendukung aktivitas perekonomian sepanjang Sungai Singapura.

Cobalah duduk di ujung depan perahu, agar bisa menikmati pemandangan lebih leluasa. (foto: dok. pribadi)

Namun, seiring upaya menggenjot kedatangan wisatawan ke Singapura, perahu-perahu tersebut akhirnya dimodifikasi menjadi perahu wisata. Namun secara keseluruhan bentuk perahunya masih memberikan kesan tradisional. Sebagian besar materinya menggunakan kayu.

Karena mempertahankan kesan tradisionalnya itu, membuat wisatawan yang menaikinya merasakan sensasi yang berbeda. Wisatawan seolah dibawa ke masa dulu Singapura, namun dengan suasana sekelilingnya yang kekinian. Rasanya kurang puas berada dalam perahu tersebut selama 30 menit menyusuri Sungai Singapura.

Fern seorang pemandu wisata menyebutkan, kebanyakan wisatawan memanfaatkan momen jalan-jalan di atas perahu menyusuri Sungai Singapura pada malam hari. Selain untuk menghindari terik matahari, perjalanan pada malam hari lebih mengasyikan karena ada atraksi sinar laser.

"Langit malam hari nantinya diramaikan dengan kemilau sinar laser. Itu sangat indah kalau dilihat dari dalam perahu. Tapi banyak juga wisatawan yang memilih jalan-jalan menyusuri Sungai Singapura di sore hari. Pertimbangannya bisa lebih jelas melihat pemandangan sisi kanan dan kiri sepanjang Sungai Singapura," tutur Fern.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline