Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Taman Kupu-kupu Berubah Fungsi, Wisata Edukasi Berkurang

Diperbarui: 3 Mei 2020   04:20

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kupu-kupu sangat akrab dengan pengunjung di Taman Kupu-kupu Cihanjuang.* (dok. pribadi)

Dulu kalau kedatangan keponakan dari Karawang atau dari Cirebon ke Bandung suka berpikir mau diajak kemana. Kalau sekadar menyenangkan anak-anak, banyak sekali lokasi yang dituju. Namun, sekali-kali ingin juga mengajak mereka ke suatu tempat, sekaligus memberi pengetahuan tambahan.

Ada pilihan menarik, yakni berkunjung ke Taman Kupu-kupu Jalan Cihanjuang Desa Cibaligo, Porongpong, Kabupaten Bandung Barat. Pastinya anak-anak suka bermain di taman seluas 1.800 meter persegi dan ada bonus edukasi kehidupan kupu-kupu.

Di taman yang sangat luas itu, anak-anak bisa menjumpai beberapa lokasi yang menyenangkan. Banyak pohon-pohon yang menarik dan ditata sedemikian indah. Selayaknya bermain di kebun, anak-anak pasti tidak ada bosan-bosannya berkeliling ke sejumlah tempat dan minta difoto.

Nah di sana juga ada area khusus untuk penangkaran kupu-kupu. Tempatnya dikelilingi pagar kawat yang tinggi dan tertutup. Dalam area itu terdapat bangunan semi permanen. Di tempat itulah anak-anak bisa melihat berbagai jenis kupu-kupu. Selain kupu-kupu yang masih hidup dan beterbangan, juga ada kupu-kupu yang sudah diawetkan.

Anak-anak senang bermain di Taman Kupu-kup. (foto: dok. pribadi)

Kalau bermain di area tersebut, anak-anak akan mendapat penjelasan bagaimana proses kehidupan kupu-kupu. Bukan hanya dalam bentuk gambar, tapi dalam kehidupan nyata, bagaimana kupu-kupu lahir di dunia. Mulai dari proses bibit larva, menjadi ulat, kemudian berubah menjadi kupu-kupu.

Sayangnya, sekarang anak-anak sekolah tidak bisa mengetahui lagi proses langsung lahirnya kupu-kupu di taman tersebut. Sebab pihak pengelola sudah mengubah fungsi Taman Kupu-kupu yang semula sebagai wisata edukasi menjadi tempat wedding party. Tamannya tidak ditutup, cuma kunjungan sekarang jadi terbatas hanya untuk yang ingin melaksanakan pesta pernikahan, ulang tahun atau syuting pre wedding.

Padahal dulu, Taman Kupu-kupu setiap minggunya selalu ramai kedatangan rombongan siswa sekolah dasar. Terutama di akhir pekan, suara riang gembira anak-anak selalu meramaikan Taman Kupu-kupu. Mereka banyak yang penasaran bagaimana kupu-kupu dilahirkan.

Itu artinya bisa memberikan pendidikan kepada anak-anak untuk mencintai alam sekitarnya. Mereka tidak sekadar senang melihat, tapi juga bisa menjaga dan melestarikan populasi kupu-kupu yang jumlahnya semakin berkurang.

Di Taman Kupu-kupu banyak pohon bunga yang indah. (foto: dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline