Bukan pemandangan aneh jika sekarang bermunculan tempat cuci tangan berikut sabunnya. Sejumlah perkantoran memasang semacam wastafel, agar siapa saja yang masuk wajib cuci tangan. Demikian dengan jalan-jalan di setiap perumahan, di ujungnya tersedia tersedia keran air untuk cuci tangan. Gerakan cuci tangan itu, untuk mengantisipasi penularan virus corona.
Pemandangan menarik kini terlihat di kompleks perumahan Riung Bandung Kota Bandung. Perumahan ini terbagi beberapa kelurahan, yakni Kelurahan Rancabolang dan Cisaranteun Kidul masuk Kecamatan Gedebage. Kemudian Kelurahan Derwati dan Kelurahan Cipamokolan masuk Kecamatan Rancasari.
Pemandangan menarik terlihat di rumah-rumah yang masuk Kelurahan Cipamokolan Kecamatan Rancasari. Penyediaan tempat cuci tangan berikut sabunnya tidak hanya dipasang di setiap ujung jalan. Tapi sarana kebersihan itu dipasang di setiap depan rumah warga masing-masing.
Tempat cuci tangan itu berbentuk ember besar, yang penutup atasnya bisa dibuka tutup untuk pengisian air. Sementara di bagian depannya dipasang keran tempat mengocorkan air. Di masing-masing ember tempat cuci tangan itu ada label "Kang Pisman".
Seperti diketahui Kang Pisman bukanlan panggilan seseorang. Namun banyak yang belum paham, terutama anak-anak, karena ada embel-embel kata "Kang" maka Kang Pisman diidentikan sebagai seorang laki-laki. Apalagi di setiap label Kang Pisman disertai dengan gambar sesosok laki-laki.
Sebenarnya Kang Pisman merupakan sebuah program di Kota Bandung yang berkaitan dengan penanganan sampah. Kang Pisman adalah kependekan dari program Kang (Kurangi), Pis (Pisahkan), dan Man (Manfaatkan). Dengan program Kang Pisman itu, warga Kota Bandung dibudayakan untuk mengubah perilaku membuang sampah selama ini.
Dulu budaya buang sampah menggunakan tahapan, dikumpulkan warga, diangkut petugas, kemudian dibuang ke tempat pembuangan sampah akhir (TPSA). Lewat Kang Pisman, budaya buang sampah mulai diatur secara mandiri oleh warga.
Mulai dari gerakan mengurangi sampah. Sebisa mungkin tidak ada sampah yang terbuang. Kalau masih ada sampah, belajar untuk dipisah-pisahkan. Mana sampah organik dan mana nonorganik.
Jenis sampah itu pun harus bisa dimanfaatkan. Sampah organik bisa dikelola untuk pupuk kandang. Sedangkan yang nonorganik bisa dikumpulkan dan dijual.