Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Selain Virus Corona, Pertandingan Tinju Juga Pernah Meliburkan Sekolah

Diperbarui: 24 April 2020   10:54

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi murid sekolah dasar.(KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN)

Diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Bandung Raya, berdampak pada diperpanjangnya libur sekolah. Kegiatan belajar mengajar tetap berlangsung, walau menggunakan media online. Guru-guru memberikan tugas kepada muridnya melaui video call dan pesan Whats App (WA).

Bermacam-macam memang tugas yang diberikan guru kepada muridnya. Ada guru yang menginstruksikan muridnya mencari berita-berita seputar virus corona. Kemudian si murid diminta melakukan ringkasan informasi terkait antisipasi virus corona. Ada juga perintah membuat grafik dan gambar, yang hasilnya kemudian difoto dan wajib dikirimkan ke guru.

Pernah juga ada arahan membuat video. Ini yang agak rumit karena anak-anak harus mengunduh, kemudian mengedit. Bagi anak-anak dari kalangan yang mampu tidak masalah karena keluarganya memiliki jaringan internet, perangkat laptop sampai handphone terkini. Repotnya bagi anak-anak dari keluarga yang tidak mampu, handphone saja tidak punya.

Sekali waktu juga ada kejadian lucu. Setelah menerima pesan WA dari gurunya, anak saya tertawa terbahak-bahak. "Hah, tugas apaan ini? Gampang banget lah," kata anak saya sambil diiringi tertawa terbahak-bahak tidak henti-henti.

Jadi saja saya penasaran menanyakan, apa yang terjadi. Anak saya lantas menjelaskan. "Ini ayah, lucu banget. Hari ini tugasnya cuma disuruh berjemur. Kemudian difoto. Fotonya dikirim ke guru," jawab anak saya.

"Ya sudah sana berjemur saja. Tidak pakai ketawa-ketawa segala," timpal saya.

Muhammad Ali.(AP/BBC via KOMPAS.com)

Rupanya anak saya menganggap tugas berjemur sangat lucu. Padahal mungkin saja niat guru bukan sekadar memberikan tugas. Dalam kaitan berjemur, bagus juga jadi kegiatan rutin, selama wabah virus corona belum berhenti. Banyak informasi yang beredar, sinar matahari pukul 09.00 ke atas sangat baik untuk kesehatan tubuh.

Selain suka ketawa-ketawa riang, karena mendapat tugas yang ringan, anak saya tampaknya menikmati sekali adanya kebijakan belajar di rumah. Apalagi dia mengetahui, tidak berangkat ke sekolah jadwalnya diperpanjang. Walau di awal-awal liburan, terucap kangen sekolah dan bertemu teman-temannya, dia kini sudah terbiasa tinggal di rumah.

"Horeeee," begitu ekspresi spontannya setelah mendapat pemberitahuan belajar di rumah diperpanjang hingga 11 Mei 2020.

"Enak ya, libur terus," canda saya kepada dia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline