Kembali terjadi pot-pot tanaman hias di Jalan Asia Afrika Bandung sempat menghilang. Sebelumnya seminggu yang lalu, pot yang berbentuk wajan penggorengan besar dan terbuat dari pelat besi itu, berjatuhan di trotoar. Hanya menyisakan fondasi semen berbentuk kotak dan tahanan pot yang berwujud kura-kura kecil.
Terkait jatuhnya sejumlah pot tanaman hias di Jalan Asia Afrika, kemungkinan ulah oknum yang tidak bertanggung jawab. Yang bersangkutan memanfaatkan sepinya pengawasan di jalan tersebut, karena ada program pembatasan keramaian dari perempatan Jalan Lengkong Besar-Jalan Asia Afrika hingga Alun-alun Kota Bandung.
Belum diketahui kapan tindakan brutal menjatuhkan pot-pot tanaman hias itu dilakukan. Pun pelakunya belum terlacak. Namun keberadaan pot-pot tanaman hias sudah terpasang kembali. Cuma Kamis 16 April 2020, lagi-lagi sejumlah pot tanaman hias itu menghilang. Selang sehari berikutnya, pagi Jumat 17 April 2020, pot bunga muncul lagi lengkap dengan tanaman baru dan masih segar.
Kasus menghilangnya pot pada Kamis ternyata memang ada program penggantian bunga. Bunga yang ada di pot lama sudah layu dan dianggap tidak bisa berkembang lagi. Waktu penggantian bunga memang waktunya tidak bisa ditentukan berapa lama sekali. Patokannya kalau bunga sudah kering, layu, dan tidak bisa tumbuh lagi, biar waktunya baru sebentar ditanam, tetap diganti.
Ada petugas yang secara rutin melakukan pengontrolan. Selain itu, penyiraman pun dilakukan secara rutin setiap pagi. Kecuali di musim hujan, penyiraman dilakukan tergantung kondisi tanaman. Kebetulan saat ini curah hujan di Kota Bandung masing cukup tinggi. Termasuk di kawasan jalan Asia Afrika, hujan setiap hari membuat tanaman hias jadi terlihat segar terus.
Keberadaan pot tanaman hias di sepanjang Jalan Asia Afrika memang memperkuat julukan Bandung sebagai Kota Kembang. Cuma pemandangan bunga-cunga di sepanjang jalan itu kini makin terbatas. Sebelumnya, selain banyak bunga di pot yang berbentuk wajan penggorengan, juga bisa dinikmati keindahan sejumlah bunga yang tersimpan di pot gantung.
Keberadaan pot yang digantung menyatu dengan lampu hias, sekarang sudah tidak terlihat lagi. Tidak jelas mengapa tanaman di pot gantung dan menyegarkan mata itu hilang keberadaannya. Bukan hanya bunganya yang menghilang, pot sebagai media tanamnya pun sudah tidak ada.
"Dulu kalau jalan-jalan ke Asia Afrika bawaannya terasa enak saja. Menyenangkan dapat melihat bunga-bunga yang segar. Sambil duduk, di kursi-kursi yang tersedia di trotoar sepanjang jalan itu, bisa menikmati indahnya bunga yang ternaman di pot. Cuma yang sekarang, bunga yang di pot gantung sudah tidak ada. Padahal bagus untuk latar belakang foto," kata Rika, anak baru gede (ABG) yang suka nongkrong-nongkrong di kawasan Asia Afrika.
Laras salah satu siswa SMP di Bandung pun mengaku merasa kecewa, dengan makin terbatasnya jumlah bunga di Jalan Asia Afrika. Secara spontan dia malah mengatakan sempat tergoda untuk memetik bunga-bunga di sana. "Cuma aku ingat itu tidak boleh dilakukan. Cukup dipandang saja, nggak boleh dipetik dibawa pulang," ucap Laras.
Remaja cowok, Kamal pun sepakat jika keberadaan pot bunga dan pot gantung di Jalan Asia Afrika memempercantik kawasan tersebut. Dia paling sebel, jika ada aksi vandalisme terhadap bunga-bunga yang ternaman di pot. "Ada saja sih orang yang kaya nggak punya otak. Bukannya turut memelihara tanaman bunga, malah bisanya merusak," ujar Kamal bernada kesal.
Sepakat dengan pendapat anak-anak muda itu. Tanaman hias bisa menambah kecantikan kawasan Asia Afrika. Jadi, tolong dijaga keberadaannya. Eh sekalian numpang tanya, kapan nih Pemkot Bandung memasang lagi bunga-bunga cantik yang tergantung di tiang lampu hias? Katanya Bandung Kota Kembang, tapi kok bunganya pada hilang.(Anwar Effendi)***