Ada kebiasaan buruk yang dilakukan pengendara motor. Terutama pengendara motor yang ada di Indonesia. Apa itu? Melakukan pengeremen dengan dua jari. Kelihatannya enak. Selain itu terasa praktis.
Padahal menarik tuas/gagang rem ke stang kemudi menggunakan dua jari, bisa membahayakan pengendara. Oke, kalau selama ini aman-aman saja. Tapi, plisss, ubahlah kebiasaan itu. Apalagi kalau dilakukan ibu-ibu, yang suka menggampangkan hal-hal sepele.
Secara logika saja, sudah bisa terbayangkan, tarikan dua jari pada tuas rem tenaganya lebih lemah dibandingkan tarikan yang mengunakan empat jari. Efek tarikan tuas rem yang sangat lemah (mengunakan dua jari), akan terasa ketika kendaraan motor melaju dengan kecepatan tinggi.
Misalnya, ini sih jangan sampai terjadi, jika ibu-ibu hendak menjemput anak, kemudian buru-buru mengendalikan motornya, tidak sadar kecepatannya jadi tinggi, terus merasa kagok di depannya ada mobil. Pasti reflek menarik tuas rem. Cuma tarikannya latah menggunakan dua jari. Tentu saja tenaganya terasa lemah, dan rem pasti tidak menggigit. Bisa dibayangkan itu ban depan motor bakal menyeruduk bagian belakang mobil.
Beda jika yang sudah membiasakan diri menarik tuas rem dengan menggunakan empat jari. Tuas rem yang ditarik menggunakan empat jari, hasilnya akan lebih pakem. Kanvas rem akan menggigit cakram. Kemungkinan besar putaran roda akan terhenti. Dan risiko kecelakaan bisa terhindari.
Keuntungan lain jika melakukan pengereman menggunakan empat jari, yakni jari tangan kita terfokus pada tuas rem. Artinya tidak ada lagi jari yang berada pada tarikan gas. Laju motor otomatis melemah, karena tarikan gas sudah dilepas oleh jari.
Hal yang berbeda terjadi jikan pengereman menggunakan dua jari. Ada sisa jari yang masih berada pada tarikan gas. Jari yang tersisa itu bukan tidak mungkin tetap menahan gas. Artinya kecepatan bisa tidak menurun. Itu sangan berbahaya, saat dilakukan pengereman tapi kecepatan tidak diturunkan.
Bagi anggota komunitas motor yang suka jalan-jalan ke luar kota, pasti hafal tidak akan menyimpan dua jari pada posisi stand by di tuas rem. Itu sangat melelahkan apalagi perjalanan jauh. Efek buruknya, otot jari nanti cepat tegang dan gampang capek. Posisi yang benar, jempol dan empat jari memegang gas, saat hendak mengerem, turunkan gas dengan melepas empat jari yang pindah untuk menarik tuas rem.
Lebih dari itu, tetap harus hati-hati dalam mengendarai motor di jalan. Harus fokus, pikiran jangan bercabang. Ingat ya...ibu-ibu jangan naik motor sambil melamun! (Anwar Effendi)***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H