Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Di Floating Market, Pedagang Tolak Uang Rupiah

Diperbarui: 17 April 2020   04:27

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Danau Situ Umar jadi daya tarik utama Floating Market. (foto: dok. pribadi)

Mau merasakan jual beli di atas air? Biasanya itu terjadi di Sumatra atau Kalimantan yang memiliki sungai besar. Di sana, para pedagang dan pembeli menggunakan perahu.

Tapi yang tidak mau pergi jauh ke Sumatra atau Kalimantan, cukup berkunjung ke Lembang Kabupaten Bandung Barat. Di Lembang ada objek wisata bernama Floating Market. Dulunya, di lokasi tersebut merupakan kolam pemancingan yang memanfaatkan Situ (danau) Umar. Sekarang Situ Umar dikembangkan menjadi kawasan objek wisata menarik, yang memadukan berbagai keindahan.

Transaksi jual beli di atas air di Floating Market tidak menggunakan uang rupiah secara langsung. Pedagang akan menolak jika wisatawan menyodorkan uang rupiah, baik yang kertas maupun koin. Tapi itu bukan berarti uang rupiah tidak laku. Melainkan uang rupiah yang kita miliki harus ditukarkan dulu dengan koin yang dibuat oleh pengelola.

Tempat penukaran uang rupiah dengan koin, bisa langsung dilakukan di pintu masuk bagian dalam Floating Market. Jadi setelah kita bayar tiket masuk dan bayar parkir kendaraan di gerbang utama, ada pintu pemeriksaan kembali sebelum masuk ke kawasan utama.

Pohon dengan warna warni lampion asyik untuk spot foto. (foto: dok. pribadi)

Tiket masuk setiap wisatawan dikenakan Rp 15.000,00. Sementara biaya parkir mobil Rp 30.000,00 dan motor Rp 5.000,00. Tiket masuk jangan hilang soalnya bisa ditukarkan dengan minuman ringan.

Saat akan masuk ke kawasan utama, setiap wisatawan akan diperiksa. Utamanya wisatawan dilarang membawa makanan dan minuman dari luar. Selain itu, wisatawan juga disarankan untuk menukarkan uang rupiah dengan koin yang disediakan pengelola.

Pecahan koin yang disediakan pengelola, mulai dari yang terkecil Rp 5.000 (warna kuning), Rp 10.000,00 (warna biru), Rp 50.000,00 (warna pink), hingga nominal terbesar Rp 100.000,00 (warna oranye). Setiap koin yang disebut pen itu dibeli oleh wisatawan, maka tidak bisa ditukarkan lagi dengan rupiah. Jadi harus habis dibelanjakan apa saja yang ada di dalam Floating Market.

Wisatawan yang hobi menjajal kuliner, pasti akan senang menjumpai berbagai dagangan yang ada di atas perahu. Bukan hanya kuliner yang bisa langsung dimakan di tempat, tapi sejumlah ikan segar, sayuran dan buah pun bisa dibeli untuk oleh-oleh dibawa pulang ke rumah.

Bisa bergaya petani menumbuk jagung. (foto: dok. pribadi)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline