Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Kalau Burung Anda Ada yang Menawar, Hati-hati Barangkali Dicuri

Diperbarui: 6 April 2020   10:09

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Burung Muray Batu. (dokpri)

Sering terjadi, barang yang kita sukai, akhirnya hilang. Terkadang yang bikin kesal lagi, barang tersebut sudah ada yang berniat membeli. Namun, karena kita tidak berniat menjualnya, penawaran itu ditolak. Cuma akhirnya, dijual tidak, eh barang malah hilang.

Hal itu sering dialami para penghobi burung. Mereka kadang sudah tak terpisahkan dengan burung peliharaannya. Bahkan, saking sayang terhadap burung, dia lebih sayang mengurus peliharaannya ketimbang memperhatikan anak atau istri.

Seperti yang dialami seorang pecinta burung Edi Supriyadi, dia tiak pernah kapok membeli burung untuk dipelihara. Padahal, yang namanya kecurian burung, atau burung lepas dari sangkar, beberapa kali dialaminya. Namun karena cinta terhadap burung, dia tidak sungkan-sungkan mengeluarkan uang untuk beli burung yang baru.

Kejadian yang baru, burung jenis Kacer yang dipelihara Edi Supriyadi justru terbang saat dimandikan. Upaya untuk menangkap kembali gagal. Akhirnya Edi pasrah, merelaka salah satu burung kesayanganya pergi.

Burung Branjangan. (dokpri)

"Sedih rasanya. Apalagi kalau ingat burung itu berkicau. Ah pokoknya suara burung itu nganngenin. Itu yang tidak bisa dilupakan. Kalau soal berapa harga waktu saya beli burung itu, tidak terlalu dipikirkan. Saya sudah terlalu sayang burung ituk, makanya waktu ada yang mau beli, saya tolak karena bukan untuk dijual cuma dipelihara," kata Edi.

Selain burung jenis Kacer, Edi memang dikenal pecinta burung sejati. Di rumahnya banyak macam-macam burung. Dia memiliki Muray Batu, Branjangan hingga jenis dari Afrika, yakni Blackthroat (Kenari Afrika). Burung-burung tersebut harganya di atas Rp 1 juta.

Untuk jenis Muray Batu saja, Edi waktu membeli sudah seharga Rp 2,5 juta. Kini tiap pagi, Muray Batu milik Edi berkicau sangat merdu. Hal itu pula yang membuat Edi jatuh cinta terhadap burung. Dia sangat menikmati suara-suara yang keluar dari burung-burung peliharaannya.

Selain kejadian burungnya lepas saat dimandikan, Edi pun pernah mengalami peristiwa yang mengesalkan, menggelikan, menyulut emosi, pokoknya campur aduk. Hal itu bermula ketika salah satu burung peliharaannya ada yang menawar untuk dibeli. Edi kembali tidak melepas, karena sejak awal tidak pernah belok dari niat hanya memelihara burung.

Kesesokan harinya, Edi mendapati salah satu burung kesayangannya hilang. Saat dia akan memberi makan, ternyata burungnya sudah tidak ada lagi di sangkar. Yang bikin kesal, baru sehari sebelumnya ada yang menawar dengan harga tinggi. Hal yang menggelikan keluarganya, ternyata pencuri meninggalkan uang Rp 1.000,00 dalam sangkar burung yang dicuri. Keruan saja Edi jadi sedikit terpicu emosinya.

Burung Kenari Afrika. (dokpri)

Hal yang serupa dengan Edi, pernah dialami juga oleh Hamid. Cuma Hamid sangat fanatik terhadap satu jenis burung. Dia hanya pelihara jenis burung perkutut.

Sekali waktu Hamid mendapatkan hadiah dari menantunya burung perkutut dari anakan yang sering menjadi juara. Hati Hamid jelas riang gembira, apalagi di burung anakan perkutut itu ada ring yang tertulis Top Gun Merbok. Artinya itu hasil dari peternak burung yang sering menghasilkan juara.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline