Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Daun Kelor Penuh Nutrisi dan Banyak Khasiat

Diperbarui: 3 April 2020   04:39

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dunia tak selebar daun kelor. Pasti hampir semua orang tahu arti peribahasa itu. Secara harfiah bisa disebut dunia tidak sempit. Tidak sekecil daun kelor.

Dunia tak selebar daun kelor juga merupakan nasehat, agar manusia tidak cepat putus asa. Cuma menghadapi virus corona lantas panik. Disuruh diam di rumah, langsung uring-uringan. Pusat perbelanjaan dan pasar tradisional tutup, jadi kalang kabut.

Tenang saja. Dunia tidak selebar daun kelor. Manusia harus panjang akal. Manusia memiliki pikiran yang mampu menghadapi masalah. Segala tantangan, pasti ada jalan keluarnya. Daripadi berpikiran sempit terus mendatangkan penyakit, bagaimana kalau kita sekarang membiasakan diri makan daun kelor?

Kelor mudah ditanam. Tanah jenis apa pun bisa dijadikan media tanam. Mau simpel, tanam kelor di pot sekalipun, tetap bakal tumbuh. Mau tanam kelor dengan cara mengubur biji di tanah, bisa dilakukan siapa saja. Ada yang lebih gampang lagi, dengan cara stek. Batang pohon kelor ukuran sedang dipangkas, terus ditancap ke tanah, bisa juga tumbuh.

Gampang kan? Nah, kalau pohon kelor sudah tumbuh sekitar dua meter, daunya sudah lebat. Bisa dipanen dan dikonsumsi. Daun kelor luar biasa, bisa dijadikan apa saja. Yang luar biasa itu khasiatnya.

Warga menyiapkan bibit kelor. (foto: dok. Odesa)


Sekarang yang lagi booming, daun kelor dijadikan semacam daun teh. Daun kelor yang sudah dikeringkan, bisa dijadikan campuran air untuk minuman di pagi hari dan malam hari, selayaknya minum teh.

Kalau malas mengeringkan daun kelor dan membutuhkan waktu lama, daun kelor yang masih hijau pun bisa langsung direbus dengan air. Setelah mendidih, singkirkan daun kelor, sementara rebusan airnya diminum saat masih hangat. Rasakan sensasinya.

Mengingat begitu banyak manfaat daun kelor, kini sejumlah pihak melakukan budidaya tanaman yang memiliki nama latin Moringa Oleifera itu. Seperti di Bandung, Yayasan Odesa-Indonesia mengajak masyarakat di kawasan Cimenyan untuk melakukan penanaman kelor secara massal.

Aktivis Odesa, Budhiana mengatakan, dengan program menanam kelor, masyarakat Cimenyan kini bisa diberdayakan. Mereka jadi punya penghasilan. Pasar daun kelor pun sudah jelas. Kalau sudah panen, banyak pihak yang siap menampung.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline