Lihat ke Halaman Asli

Anwar Effendi

Mencari ujung langit

Jangan Percaya Istilah Seisapan Rokok

Diperbarui: 30 Maret 2020   04:23

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Berada di Kalimantan Timur yang jauh dari Bandung, berasa ingin terus menjelajah kota-kota, selain Balikpapan dan Samarinda. Setelah berpuas diri menikmati Tepian Mahakam di Samarinda, ada keinginan berkunjung ke Kutai Kartanegara.

Karena tidak hafal jalur dari Samarinda ke Kutai, sempat salah jalan. Awalnya dari Samarinda kota balik lagi ke Samarinda seberang meintas Jembatan Mahkota. Rencananya menyusuri pinggir Sungai Mahakam dan mengikuti petunjuk jalan ke arah Tenggarong.

Namun setelah diberi tahu ada jalan pintas, yang waktu tempuhnya lebih singkat, perjalanan di rencana awal dibatalkan. Warga setempat menyebut jalan pintas dari Samarinda ke Kutai sebagai jalan cor beton. Melalui rute itu Samarinda-Kutai hanya ditempuh dalam waktu 30 menit.

Saya tertarik ke Kutai karena ingin melihat Jembatan Kuning yang disebut-sebut mirip Golden Gate San Francisco. Kunjungan saya ke sana, sebelum terjadi musibah ambruknya Jembatan Kuning yang menghubungkan Samarinda dengan Tenggarong Seberang.

Jembatan Kuning memang pantas menjadi kebanggaan warga Kalimantan Timur. Bangunan Jembatan Kuning sangat menarik, sehingga banyak orang dari luar Kalimantan Timur penasaran. Andai menyusuri jembatan sepanjang 270 meter tersebut pada malam hari, akan lebih terasa syahdunya. Tak salah kelap kelip lampu yang dinyalakan pada malam hari di jembatan tersebut, membuat warga di sana mengaitkannya dengan Golden Gate.

Berpose dengan latar belakang Jembatan Kuning Kutai Kartanegara.

"Jembatan ini menjadi salah satu daya tarik Tenggarong sebagai ibukota Kutai Kartanegara. Jangankan orang luar Kalimantan, warga sekitar sini saja sangat menikmatinya. Boleh jadi, ini sebagai ikon Kota Kutai. Ingat Kutai, pasti membayangkan Jembatan Kuning," kata Ibu Hayati, warga Kutai.

Namun Kutai tidak hanya memiiki Jembatan Kuning. Ada juga destinasi lainnya yang sayang kalau dilewatkan. Di sana ada Pulau Kumala yang cukup unik. Kenapa disebut unik, karena lokasi Pulau Kumala ada di tengah-tengah Sungai Mahakam.

Pulau Kumala merupakan pulau buatan. Daratan Pulau Kumala semacam delta namun cukup luas. Lahannya mencapai 7 hektare, cuma lebih banyak ditumbuhi semak belukar. Lantas pemerintah daerah setempat menyulap lahan tidur tersebut sebagai taman rekreasi. Wisatawan yang ke sana bisa memanfaatkan kereta gantung.

Sebelum balik lagi ke Samarinda, saya menyempatkan diri mampir ke Museum Mulawarman. Di tempat tersebut kita bisa melihat sejumlah benda bersejarahh. Seperti diketahui, di Tenggarong dulu merupakan tempat berdirinya kerajaan Kutai Kartanegara. Sampai sekarang tersimpan benda-benda yang mengingatkan kejayaan kerajaan tersebut.

Perjalanan pulang saya dari Kutai menuju Samarinda tampaknya kurang beruntung. Mobil yang saya tumpangi sempat bersenggolan dengan pengemudi yang berboncengan. Motor sempat terpelanting ke sisi jalan. Saya minta rekan yang mengemudi untuk menghentikan mobil dan melihat kondisi pengendara motor.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline